PIKIRAN RAKYAT - Iran akan segera mengungkapkan informasi baru tentang serangan rudal yang telah dilakukannya terhadap pangkalan AS di Irak pada Januari 2020.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, pada Jumat, 7 Februari 2020 melaporkan Amirali Hajizadeh, sebagaimana yang dikatakan kepala divisi kedirgantaraan Garda.
Ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika Serikat (AS) setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari 2020.
Baca Juga: Review Film Birds of Prey, Aksi Nekat Harley Quinn Melalui Karakter Periangnya
Dilandasi adanya serangan yang dilakukan AS justru mendorong Iran sebagai Republik Islam untuk membalas dengan serangan rudal terhadap pangkalan Ain al Assad di Irak beberapa hari kemudian.
Iran kemudian membalasnya dengan serangan rudal ke Pangkalan Ain al Assad di Irak beberapa hari kemudian. Pangkalan itu menampung sekira 1.500 pasukan AS di Irak.
Kementerian Pertahanan AS mengkonfirmasi sebanyak 50 tentara dan petugas layanan layanan AS menderita gegar otak setelah serangan rudal Iran menyasar ke pangkalan militer Amerika di Irak awal Januari ini.
Baca Juga: Diklaim Lebih sehat, Nasi Putih Dingin Ternyata Simpan Bahaya Bagi Kesehatan
Jumlah ini lebih banyak dari sebelumnya, yang dikabarkan hanya 16 orang.