PIKIRAN RAKYAT - Belajar membaca Alquran kini semakin mudah sehingga berpotensi meningkatkan indeks literasi Alquran di Indonesia. Hal itu, salah satunya didukung oleh kehadiran Aminin, aplikasi digital pertama pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist yang interaktif karya anak bangsa.
Menurut Herujito, CEO Aminin, aplikasi ini menyediakan fitur LatihQur’an sebagai media pembelajaran Al-Qur’an interaktif, menyenangkan dan dari sumber terpercaya serta dikurasi para ulama.
"Fitur inilah yang membuat Aminin berbeda dari yang lain. Terdiri dari dua level, yaitu Pemula dan Mahir, fitur ini dilengkapi skor/nilai yang mensyaratkan pengguna menjawab petanyaan dengan benar sebelum melangkah ke pertanyaan atau level selanjutnya,” kata Herujito dalam siaran pers di Jakarta, Minggu 17 Mei 2020.
Baca Juga: Pedagang Nakal yang Menjual Telur Berisi Embrio Ditemukan di Pasar Bogor dan Anyar
“Berbagai keunggulan yang bisa menjadi rujukan bagi umat Islam untuk memperdalam agama Islam dimanapun dan kapanpun, terlebih di bulan Ramadan ini,” ujar Herujito.
Selain fitur LatihQuran, Aminin juga menyediakan fitur Al-Qur’an (Al-Qur’an digital dengan standard mushaf pojok), dan Diskusi (dialog interaktif dengan ustadz secara realtime). Fitur-fitur ini diyakini mendorong umat Islam agar lebih memiliki gairah membaca dan memahami Al-Quran, terutama orang-orang muda.
Untuk fitur Al-Qur’an, Aminin menampilkan Al-Qur’an digital dengan standar mushaf pojok. Ada fitur untuk bookmarking dan note-taking juga. Bahkan bisa untuk dibagikan atau disimpan. Untuk mempemudah ada juga mesin pencarian untuk nama surat atau nomor surat sehingga pengguna sangat dimudahkan. Selain itu dilengkapi dengan audio pelafalan huruf hijaiyah, juga terjemahan dan tafsiran, dan lainnya.
Baca Juga: Langgar Aturan PSBB, Yogya Departement Store Ciamis Akhirnya Ditutup
“Aminin telah menjadi digital Quran rujukan, dimana kontennya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan nash dan sanad. Konten aminin dikurasi, disupervisi dan diverifikasi langsung oleh para ulama di bidang Al-Qur’an yang tergabung di dalam Jam’iyyatul Qurra’ al-Huffazh (JQH),” sambung Herujito.
Sedangkan fitur dialog interaktif dengan ustadz berlangsung secara realtime. Ustadz/ustadzah yang dihadirkan sebagai narasumber adalah mereka yang memiliki pemahaman keilmuan dan pengetahuan di bidangnya serta tervalidasi untuk memberikan pemahaman yang akurat dan benar tentang Islam.