kievskiy.org

Permudah WFH dan SFH, 2.000 Akses Internet Disiapkan Hadapi New Normal

ILUSTRASI jaringan internet.*
ILUSTRASI jaringan internet.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan 2.000 titik akses internet di lokasi baru sebagai respons kegiatan bekerja dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah (SFH) di tengah pandemi Covid-19. 

“Kita coba solusikan secara cepat dengan menyiapkan lokasi baru akses internet sebanyak 2.000 titik. Karena, inilah solusi jangka pendek yang bisa kita lakukan, khususnya dalam periode sekarang pandemi Covid-19 ini,” ujar Direktur Utama BAKTI Anang Latif dalam Webinar yang mengambil tema "Solusi Bakti Kominfo di Tengah Pandemi", di Jakarta, Kamis 4 Juni 2020.

Dalam Webinar yang diselenggarakan PWI Jaya  itu hadir  pengamat telekomunikasi yang juga Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute, Heru Sutadi sebagai nara sumber. Webinar diikuti sejumah wartawan dari berbagai daerah di Indonesia.

 Baca Juga: Soal Jimny dan Ignis Diproduksi di Karawang, ini Jawaban Suzuki

Anang mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun titik-titik dimana saja yang menjadi  prioritas dari 2.000 titik ini, sehingga rencananya pasca pandemi Covid-19 ini, tim akan dibentuk untuk segera menyusun dan bergerak ke lapangan. "Di tengah pandemi ini memang ada kendala untuk memenuhi target tersebut, misalnya tim yang masuk ke suatu daerah harus menjalani isolasi," kata Anang.

Sejauh inu, kata Anang, BAKTI telah menyelesaikan pembangunan peningkatan sebanyak 600 Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) generasi ke dua (2G) menjadi 4G. Saat ini total 1.000 BTS USO telah ditingkatkan ke 4G. BAKTI menargetkan untuk menyelesaikan peningkatan 600 BTS USO pada akhir Juni ini.

 “Dengan harapan bahwa adanya layanan 4G ini memudahkan mereka melakukan aktivitas semuanya dari rumah, WFH, belajar dari rumah, dan lain-lain. Tentunya ini memeratakan kesempatan tidak hanya kita yang ada di kota besar, namun juga bisa dirasakan di daerah 3T (Terpencil, Terluar, Terluar) dan perbatasan,” kata Anang.

 Baca Juga: Presiden: Lakukan Pelacakan Lebih Agresif dengan Gunakan Teknologi Telekomunikasi

Dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, jelas Anang, BAKTI juga telah melakukan optimalisasi jaringan di daerah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) untuk mendapatkan kemampuan ICMS (Integrated Management Content System). "Ini tugas kami dimana Mendes melaporkan bahwa 13.500 desa belum mendapatkan akses internet," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat