kievskiy.org

Flare Matahari 29 Mei 2020 Ternyata Mengagetkan, LAPAN Ungkap Alasannya

Ilustrasi flare atau kilatan Matahari
Ilustrasi flare atau kilatan Matahari /Via Portalsurabaya.com

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan flare atau kilatan matahari telah terjadi pada 29 Mei 2020 pukul 12.24 WIB.

"Kilatan Matahari merupakan salah satu kejadian energi tinggi di Matahari yang menjadi penanda aktivitas Matahari. Semakin tinggi aktivitas Matahari, semakin sering flare teramati," tulis di situs Edukasi Sains Antariksa LAPAN, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com.

Selain itu, LAPAN juga menyebutkan bahwa flare Matahari ini cukup mengagetkan karena ada dua alasan. 

Baca Juga: MV Agusta akan Hentikan Sementara Produksi Motor Superbike F4

Pertama, Lapan menjalaskan bahwa flare dengan kelas M1.1 tersebut merupakan flare kuat yang terjadi pertama kali pada siklus Matahari ke-25 ini. Flare kuat terakhir terjadi bulan Oktober 2017 ketika Matahari mengalami musim badai terkuat pada siklus ke-24 yang lalu.

Flare M1.1 terjadi selama sekitar 15 menit dan diperkirakan melepaskan energi yang setara dengan 2 milyar ton TNT (atau 8,5 x 1021 Joule).

Dalam 8 menit, energi elektromagnetik sebesar itu mencapai Bumi dan dapat memicu penebalan atmosfer bagian luar hingga peningkatan ion di lapisan ionosfer.

Baca Juga: Lele Kangkung dalam Ember Besar, Budidaya Kreasi Polisi Majalengka

Kelebihan ion, terutama di lapisan ionosfer bawah (lapisan D) dapat berdampak pada kesulitan komunikasi radio frekuensi tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat