kievskiy.org

Meta dan Apple Dikabarkan Tertipu, Berikan Data Pengguna ke Peretas

Ilustrasi peretas.
Ilustrasi peretas. /Pexels/Tima Miroshnichenko

PIKIRAN RAKYAT - Platform Meta dan perusahaan teknologi Apple dikabarkan telah tertipu dan memberikan data pengguna kepada peretas yang menyamar jadi petugas penegak hukum.

Adapun data pengguna yang dikabarkan diberikan Meta dan Apple kepada peretas seperti alamat pelanggan, nomor telepon, dan alamat IP, pada pertengahan 2021, atas permintaan data darurat.

Apple dan Meta menjelaskan bahwa biasanya permintaan data tersebut hanya bisa dilakukan dengan melampirkan surat perintah penggeledahan atau panggilan pengadilan yang ditandatangani oleh hakim.

Namun, permintaan data darurat tidak memerlukan perintah pengadilan.

Baca Juga: Menang TKO atas Vicky Prasetyo, Azka Corbuzier Langsung Ditantang Deddy Corbuzier

Mulanya para peretas akan mencuri akses ke sistem di departemen kepolisian. Setelah mendapatkan akses tersebut, mereka akan membuat surat permintaan data darurat yang digunakan dalam kasus bahaya sehingga tidak memerlukan hakim untuk menandatangani surat tersebut.

Dari Juli hingga Desember 2020, Apple setidaknya mendapatkan 1.162 permintaan darurat, sedangkan Meta mendapat permintaan darurat sebanyak 21.700 secara global dari Januari hingga Juni 2021.

Juru Bicara Meta Andy Stone mengatakan bahwa, perusahaan meninjau setiap permintaan data berdasarkan kecukupan hukum, sistem dan proses canggih untuk memvalidasi permintaan tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi penyalahgunaan.

“Kami memblokir akun yang diketahui disusupi untuk membuat permintaan dan bekerja dengan penegak hukum untuk menanggapi insiden yang melibatkan dugaan permintaan penipuan, seperti yang telah kami lakukan dalam kasus ini," tutur Stone, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Bloomberg pada Kamis 31 Maret 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat