PIKIRAN RAKYAT - Rentetan gempa besar terdeteksi di Antartika.
Para peneliti mengungkapkan hasil laporannya yang menjelaskan kemungkinan ada aktivitas gunung merapi yang kembali aktif setelah lama mati.
Rentetan gempa tersebut mengakibatkan beberapa insiden di area kecil selama periode waktu yang relatif singkat.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications Earth and Environment, rentetan gempa bumi tersebut mempengaruhi Selat Bransfield.
Baca Juga: Jokowi Ingin Invasi Rusia ke Ukraina Segera Dihentikan, Akademisi Ungkap Penilaiannya
Rentetan gempa terjadi sejak Agustus 2020, dengan 128 gempa yang memiliki kekuatan 4,0 magnitudo, dilansir dari Newsweek.
Selama fase awal swarm, tercatat 3.186 gempa dan memuncak dengan dua peristiwa besar pada 2 Oktober dan 6 November yang masing-masing berkekuatan 5,9 dan 6,0 magnitudo.
Secara total, sekitar 85.000 gempa bumi tercatat, terjadi di dekat gunung berapi bawah laut Orca, yang sebelumnya dianggap tidak aktif oleh para ilmuwan.
Baca Juga: TMII Dibuka Saat Libur Lebaran 2022, Pengunjung Tetap Dibatasi