kievskiy.org

Jokowi Ingin Invasi Rusia ke Ukraina Segera Dihentikan, Akademisi Ungkap Penilaiannya

Ilustrasi bendera Rusia-Ukraina. Akademisi nilai upaya Presiden Jokowi diplomasi Rusia-Ukraina perlu diapresiasi.
Ilustrasi bendera Rusia-Ukraina. Akademisi nilai upaya Presiden Jokowi diplomasi Rusia-Ukraina perlu diapresiasi. /Pixabay/jorono

PIKIRAN RAKYAT - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menuturkan, apresiasi patut diberikan pada upaya diplomasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Upaya diplomasi tersebut bertujuan untuk melaksanakan ketertiban dunia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi berbicara dengan sejumlah kepala negara, termasuk Rusia dan Ukraina agar invasi segera dihentikan.

“Harapan Presiden yang mengimbau agar perbedaan antarnegara bisa diselesaikan secara damai selaras dengan amanat yang termaktub dalam Pasal 2 ayat 3 Piagam PBB,” kata Hikmahanto di Jakarta, Sabtu 30 April 2022.

Baca Juga: Gedung Putih Kecam Indonesia Undang Rusia di KTT G20: Seharusnya Tidak Diizinkan

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, akademisi yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani itu mengatakan, presiden pun patut diapresiasi karena telah menolak dengan tegas terkait permintaan bantuan senjata dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Menurutnya, Jokowi menolak permintaan itu atas dasar konstitusi serta prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

Ia menjelaskan sikap Indonesia yang tidak mengirim bantuan senjata ke Ukraina berbeda dengan sikap negara lainnya.

Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya justru terus memasok bantuan militer ke Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat