kievskiy.org

Mengenal Lie Detector Tes Pendeteksi Kebohongan, Seberapa Akurat Uji Poligraf?

Ilustrasi. Uji poligraf dalam rangkaian tes kebohongan.
Ilustrasi. Uji poligraf dalam rangkaian tes kebohongan. /Freepik.com/Standret

PIKIRAN RAKYAT - Uji poligraf adalah tes untuk mendeteksi apakah orang tersebut mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak ketika menjawab pertanyaan tertentu.

Terlepas dari nama populernya sebagai lie detector alias ‘pendeteksi kebohongan,’ poligraf tidak dapat mendeteksi kebohongan.

Sebagian besar pemeriksa poligraf dalam lie detector mengatakan, mereka tidak menguji kebohongan secara khusus, tetapi menguji reaksi menipu.

Mulanya, poligraf digunakan berdasarkan teori bahwa kebanyakan orang jujur atau orang yang tidak menipu, tidak akan mengalami perasaan cemas atau gugup. 

Baca Juga: Brankas Miliknya Dicuri Mantan Pembantu, Dara Arafah: Dia Matiin Seluruh CCTV yang Ada di Rumah

Teori ini berasal dari gagasan bahwa kebanyakan orang merasa tidak enak karena berbohong karena takut ketahua atau akan mendapat masalah jika berbohong. Ketakutan dan rasa bersalah inilah yang akan menghasilkan kecemasan dan kegugupan.  

Ketika seseorang merasakan kedua hal tersebut, mereka akan menunjukkan perilaku yang tidak mereka sadari dan perilaku ini dapat dideteksi dengan poligraf.

Ketika seseorang melakukan uji poligraf lie detector, ada empat hingga enam sensor yang dipasang pada tubuhnya. 

Baca Juga: Liga Champions: Erling Haaland Raih Hasil Sempurna, Kapten Manchester City: Lebih Seru Lagi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat