PIKIRAN RAKYAT- Badan antariksa Amerika NASA pada hari Jumat lalu mengumumkan telah memilih 16 orang untuk bergabung dalam studi fenomena udara tak dikenal (UAP) yang sangat ditunggu-tunggu, juga biasa disebut sebagai benda terbang tak dikenal (UFO).
Penelitian akan menggunakan data yang tidak terklasifikasi ini akan menghasilkan laporan yang akan tersedia untuk umum tahun depan.
Dalam sebuah catatan pers, Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional mengatakan bahwa tim akan memulai studi pada hari Senin 24 Oktober 2022.
Baca Juga: NASA Tampilkan Foto Sisa-sisa Ledakan Supernova, Netizen Takjub
Diketahui studi ini akan dijadwalkan selama sembilan bulan untuk meninjau pengamatan sebelumnya serta menentukan bagaimana menganalisis data tentang peristiwa di masa depan.
Ia menambahkan bahwa penelitian ini tidak akan menentukan apakah laporan UFO masa lalu itu sah, namun, itu akan membuka jalan untuk memahami pengamatan apa yang akan diperlukan di masa depan untuk lebih memahami fenomena tersebut.
"Menjelajahi hal yang tidak diketahui di luar angkasa dan atmosfer adalah inti dari siapa kita di NASA," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi di NASA, dalam sebuah pernyataan.
"Memahami data yang kita miliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu kita menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit kita. Data adalah bahasa para ilmuwan dan membuat hal yang tidak dapat dijelaskan, dapat dijelaskan," tuturnya lagi.
Baca Juga: NASA Bagikan Foto Menakjubkan Gumpalan Cahaya Biru yang Diambil dari Ruang Angkasa