kievskiy.org

Terkoneksi Internet, Masker Buatan Startup Jepang Ini Mudahkan Interaksi

C-Mask, masker yang memudahkan komunikasi dengan sambungan ke internet.
C-Mask, masker yang memudahkan komunikasi dengan sambungan ke internet. /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Menggunakan masker di tempat umum menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, setelah datangnya gelombang wabah Covid-19.

Namun, seringkali pengguna masker mengalami hambatan berinteraksi, karena kalimat yang terucap dari mulut terbungkus kain sukar dimengerti orang lain.

Sebuah usaha startup di Jepang tampaknya mencoba menjawab persoalan itu.

Baca Juga: Dikunjungi Anak Parto Patrio, Maia Estianty: Kalau Cantik Gue Mau Jodohin sama Dul

Diciptakanlah masker cerdas yang terkoneksi internet yang dapat mengirimkan pesan dan menerjemahkan dari bahasa Jepang ke delapan bahasa lainnya.

Dinamai "C-mask," masker plastik berwarna putih itu menutup wajah sesuai dengan ukuran standar dan terhubung melalui Bluetooth ke aplikasi smartphone dan tablet, yang dapat menyalin ucapan ke dalam pesan teks, melakukan panggilan atau membuat suara lebih nyaring saat memakai masker.

"Kami telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mengembangkan robot dan kami telah menggunakan teknologi itu untuk menciptakan produk yang merespons bagaimana virus corona membentuk ulang kehidupan sosial," kata kepala eksekutif Donut Robotics, Taisuke Ono, sebagaimana Pikiran-rakyat.com (PR) kutip dari Reuters, Minggu, 28 Juni 2020.

Baca Juga: Boikot Iklan di Facebook, Mark Zuckerberg Kehilangan Kekayaannya hingga Rp103 Triliun

Para insinyur Donut Robotics memiliki ide membuat masker saat mereka mencari produk untuk membantu perusahaan bertahan di tengah pandemi.

Ketika awal wabah corona, startup tersebut baru saja mendapatkan kontrak untuk memasok robot pemandu dan penerjemah di bandara Haneda Tokyo, sebuah produk yang menghadapi masa depan tidak pasti menyusul jatuhnya bisnis perjalanan.

Sebanyak 5.000 C-mask pertama dari Donut Robotics akan dikirim ke pembeli di Jepang mulai September.

Baca Juga: Anaknya Sempat Dituding Sebagai Pembunuh, Maia Estianty: Aku Membesarkan Dia untuk Kuat

Ono berharap dapat menjualnya di Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa. Dia mengatakan ada minat yang kuat dari pasar tersebut.

Dijual dengan harga 40 dolar AS atau sekitar Rp574 ribu per masker, Donut Robotics ingin memasuki pasar yang bahkan hingga beberapa bulan lalu tidak ada. Salah satu tujuannya, Ono mengatakan, adalah menghasilkan pendapatan dari layanan pelanggan yang ditawarkan melalui aplikasi yang akan diunduh pengguna.

Donut Robotics mengembangkan prototipe masker cerdas dalam waktu satu bulan dengan mengadaptasi perangkat lunak penerjemahan yang dikembangkan untuk robotnya. Sementara, desain topeng dibuat oleh salah seorang insiyur perusahaan rintisan tersebut, Shunsuke Fujibayashi, empat tahun lalu saat membuat tugas kuliah untuk menafsirkan percakapan dengan memetakan otot wajah.

Ono mengumpulkan 28 juta yen (260.000 dolar AS) untuk pengembangan masker cerdas tersebut dengan menjual saham Donut Robotics melalui situs crowdfunding Jepang Fundinno.

"Kami menaikkan target awal kami 7 juta yen dalam waktu tiga menit dan berhenti setelah 37 menit ketika kami telah mencapai 28 juta yen," kata Ono.

Kira-kira, kapan ya masker itu bisa menerjemahkan ucapan ke pesan dengan bahasa Indonesia?***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat