PIKIRAN RAKYAT - Regulator Inggris sedang meneliti kesepakatan yang sudah lama terjalin antara Apple dan Google untuk mesin pencarian default browser Safari di iPhone.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Verge, menurut laporan terbaru yang disusun oleh Kompetisi dan Otoritas Pasar pemerintah Inggris, Google membayar Apple sebesar 1,2 miliar Poundsterling atau sekitar Rp 21,5 triliun.
Bayaran ini diberikan Google setiap tahun kepada Apple untuk di Inggris saja demi menjadi posisi default di browser Safari.
Baca Juga: Jabar Punya Lima Upaya untuk Dorong UMKM di Masa Pandemi Covid-19
Laporan itu mengatakan kesepakatan tersebut menciptakan 'penghalang signifikan untuk masuk dan ekspansi' dari pesaing Google.
Laporan ini juga menyarankan membatasi kemampuan Apple untuk memonetisasi transaksi semacam itu atau memberi pengguna pilihan mesin pencari saat pemasangan.
Selama bertahun-tahun browser Safari mengandalkan pencarian dari Google, dan menjadikan iPhone penghasil pendapatan yang besar dalam bisnis serta iklan seluler.
Baca Juga: Ekspor Jabar Anjlok, Dody : Dipastikan Karena Terimbas Pandemi Covid-19
Di tahun 2014, dalam dokumen pengadilan mengungkapkan Google membayar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,3 triliun untuk menjadi posisi default di Amerika Serikat.