PIKIRAN RAKYAT - Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei bulan Juli ini menerbitkan iklan satu halaman penuh di surat kabar utama dengan tanda tali pengikat yang mengklaim perusahaannya dibuat di Prancis.
Pihak manajemen hubungan masyarakat Huawei menginginkan merek 'made in Europe' dibuat untuk tetap bertahan untuk melawan kekhawatiran keamanan nasional seperti yang diserukan Amerika Serikat.
Abraham Liu selaku kepala eksekutif Huawei di Eropa mengatakan berjanji untuk meningkatkan basis manufaktur Eropa perusahaannya.
Baca Juga: Big Match Arsenal vs Manchester City: Arteta Sebut Anak Asuhnya Sudah tahu Apa yang Harus Dilakukan
"Kita benar-benar dapat memiliki 5G Eropa yang dibuat di Eropa," kata Liu, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laporan Asia Times.
Akan tetapi pemerintah di negara-negara Eropa sebagian besar tidak terdorong membeli peralatan Huawei setelah munculnya pemberlakuan larangan di Inggris.
Iklan ini muncul setelah Inggris secara resmi melarang 5G Huawei beroperasi di negaranya. Semua peralatan Huawei akan dihapus dari infrastruktur 5G Inggris pada tahun 2027.
Baca Juga: Gugus Tugas Jabar Siap Fasilitasi Tes Masif Institusi Pendidikan Kenegaraan
Di bawah rencana peluncuran 5G baru Inggris, operator jaringan seluler Negeri Sepak Bola ini tidak akan dapat membeli peralatan Huawei baru setelah akhir tahun ini.