kievskiy.org

Detik-detik Puluhan Rokok Elektrik Milik Siswa SMAN 5 Kota Malang Dihancurkan, Banjir Dukungan Warganet

Momen penghancuran vape di lingkungan sekolah jadi viral.
Momen penghancuran vape di lingkungan sekolah jadi viral. //kolase tangkapan layar TikTok @ibaallazam /kolase tangkapan layar TikTok @ibaallazam

PIKIRAN RAKYAT – Sempat viral di media sosial momen guru sekolah menghancurkan ponsel dan alat makeup milik siswanya. Hal itu menuai protes dari warganet, lantaran dinilai ada cara lain yang bisa digunakan untuk menghukum siswa tanpa harus menghancurkan ponsel ataupun alat makeup mereka.

Namun berbeda dengan momen saat guru menghancurkan rokok elektrik atau vape milik siswa. Aksi guru tersebut justru mendapat banyak dukungan dari warganet.

Detik-detik guru menghancurkan puluhan vape milik siswa itu beredar luas di media sosial, dan pertama kali diunggah akun TikTok @ibaallazam pada 5 Juni 2023 lalu. Unggahan tersebut diunggah ulang akun Instagram @infojawabarat pada Sabtu, 10 Juni 2023.

Dari seragam sekolah yang nampak di video itu, terlihat bahwa aksi guru menghancurkan puluhan vape itu dilakukan di SMAN 5 Kota Malang. Proses penghancuran dilakukan oleh guru-guru dan perwakilan siswa.

Baca Juga: Kronologi Pria di Sumut Mutilasi, Rebus, dan Bakar Istri: Tetiba Ingat Laku Kasar Korban saat Sedang Makan

Aksi menghancurkan vape milik siswa itu dilakukan di tengah lapangan dan dilihat oleh siswa lainnya. Terlihat seorang siswa pria mengenakan seragam biru dan celana abu-abu menghancurkan vape dan liquid dengan palu.

Ternyata benda tersebut merupakan vape atau rokok elektrik yang dibawa oleh para siswa. Didampingi dengan seorang guru pria dan dilihat oleh banyak murid lain, siswa tersebut tanpa menghancurkan vape beraneka ragam jenis dan bentuk dengan sebuah palu," ujar keterangan caption unggahan tersebut.

Setelah dihancurkan, vape tersebut dikumpulkan dan dibuang oleh pihak sekolah. Proses penghancuran itu mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk warganet di TikTok maupun Instagram.

Menurut mereka, hal itu bisa membuat efek jera kepada siswa agar tak melanggar aturan. Namun jika ponsel yang dihancurkan, hal itu dinilai sangat keterlaluan, mengingat harga ponsel yang tak murah, dan orangtua siswa memerlukan waktu untuk membelikan anak-anak mereka ponsel baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat