kievskiy.org

Korban Penipuan Pekerjaan Paruh Waktu Ternyata dari Berbagai Kalangan, Paguyuban: Saya Kira Kaum Rebahan Saja

Ilustrasi penipuan pekerjaan paruh waktu
Ilustrasi penipuan pekerjaan paruh waktu /Freepik

PIKIRAN RAKYAT - Kasus penipuan online berkedok pekerjaan paruh waktu kini marak terjadi di Indonesia. Para pelaku kerap memberikan pekerjaan mudah kepada korban dan akan memberikan sejumlah uang.

Korban penipuan ini pun kini jumlahnya mencapai ratusan orang lebih. Sehingga, para korban memutuskan untuk membuat paguyuban bagi korban penipuan.

"Sampai saat ini, tapi kita terus masih menjaring (korban) itu ada di tembus di 500 korban," ujar salah satu anggota paguyuban di YouTube Uya Kuya TV.

Paguyuban tersebut mendata total kerugian mencapai Rp22 Miliar. Pasalnya korban tak hanya masyarakat yang ada di Indonesia saja, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri pun ikut terbuai dengan tipuannya.

Baca Juga: Daftar Negara Sementara yang Berlaga di Piala Dunia U17 2023 di Indonesia, Israel Masuk Daftar?

"Korban ini tersebar di seluruh Indonesia bahkan ada warga negara Indonesia sebagai TKI yang ada di Korea, lalu ada di Jepang, dan ada di Australia, itu kita rangkul," katanya.

Para TKI ini paling banyak mengalami kerugian. Pasalnya mereka kerap mengalami kerugian lebih dari Rp100 juta. Menurut Uya Kuya, para TKI menjadi sasaran empuk bagi penipu karena mereka lebih mudah mendapatkan pinjaman dari bank di tempat mereka bekerja.

Anggota paguyuban menyebutkan jika korban penipuan ini terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari PNS, pekerja freelance, pekerja kantoran, dan lain-lain.

"Jadi saya berpikir di awal, 'oh mungkin ini yang kena kaum rebahan saja'. Ternyata setelah saya bergabung dengan teman-teman korban yang lain, lalu kami menggerakkan kasus ini bersama untuk masuk ke ranah hukum, ternyata saya kaget-kaget tidak hanya kaum berbahan saja yang yang yang menjadi korban, ada ASN ada pekerja Bank Indonesia," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat