kievskiy.org

Gawat! Suhu Bumi Makin Panas, Bongkahan Es Sebesar Kota Paris Hancur Berkeping-keping di Greenland

Ilmuwan yang bekerja pada Geological Survey of Denmark and Greenland (GEUS) mempelajari citra satelit dari lapisan es yang diambil selama tujuh tahun terakhir. Kiri menunjukkan bongkahan tahun 2013 dan kanan bongkahan es tahun 2020.
Ilmuwan yang bekerja pada Geological Survey of Denmark and Greenland (GEUS) mempelajari citra satelit dari lapisan es yang diambil selama tujuh tahun terakhir. Kiri menunjukkan bongkahan tahun 2013 dan kanan bongkahan es tahun 2020. /Geological Survey of Denmark and Greenland (GEUS) via Daily Mail

PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan melaporkan bongkahan es sebesar Kota Paris di Greenland hancur berkeping-keping akibat perubahan iklim dan meningkatnya suhu panas Bumi.

Ilmuwan yang bekerja di Geological Survey of Denmark and Greenland (GEUS) mempelajari citra satelit dan mengatakan peningkatan suhu Bumi menjadi penyebab disintegrasi lapisan es.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, diperkirakan bongkahan es seluas 42,3 mil persegi memisahkan diri dari fyord yang disebut Nioghalvfjerdsfjorden ke Kutub Utara jauh hanya dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: Hore! BLT Subsidi Gaji Tahap 3 Sudah Cair, Segera Cek Rekening Anda

Suhu rata-rata di wilayah tersebut meningkat sebesar 5,4 derajat Fahrenheit sejak 1980, dengan rekor suhu musim panas tercatat pada 2019 dan 2020.

Juru bicara Greenpeace, Laure Meller, menggambarkan temuan itu sebagai lonceng peringatan lain yang dibunyikan oleh krisis iklim di Arktik yang memanas dengan cepat.

"Kita harus sangat prihatin tentang apa yang tampaknya menjadi kehancuran progresif di bongkahan es terbesar yang tersisa di Arktik," kata Jason Box selaku profesor GEUS.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Pohon Bisa Meledak Sendiri, Petugas Kehutanan Dituduh Jadi Dalang Kebakaran Hutan

"Jika kita melihat musim panas yang lebih hangat seperti yang kita amati dalam dua tahun terakhir, kondisi itu akan berkontribusi lebih pada percepatan kenaikan permukaan laut global," tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat