kievskiy.org

Edo Tensei Orang Mati dengan Teknologi AI Berisiko 'Menghantui' Keluarga, Kata Ilmuwan

Soeharto "hidup" lagi dengan teknologi AI.
Soeharto "hidup" lagi dengan teknologi AI. /X/erwinaksa_id

PIKIRAN RAKYAT - Para ahli etika di Universitas Cambridge menjelaskan hasil penelitian tentang chatbot AI yang mampu menyimulasikan kepribadian orang yang telah meninggal dunia - yang dikenal sebagai deadbots - atau dalam anime Naruto disebut dengan jurus Edo Tensi, memerlukan aturan keselamatan untuk melindungi teman dan kerabat yang masih hidup.

Beberapa perusahaan chatbot telah menawarkan pengguna beberapa opsi untuk menyimulasikan bahasa dan kepribadian orang yang telah meninggal dunia dengan AI.

Pakar etika dari Cambridge’s Leverhulme Centre for the Future of Intelligence, Tomasz Hollanek, mengatakan perlu adanya pertimbangan "menghidupkan orang mati" dengan AI.

Baca Juga: Momen Unik Cycling de Jabar, Ada Peserta yang Sempat Makan Nasi Padang di Feeding Zone Ciamis

"Layanan-layanan ini berisiko menyebabkan kerusakan besar bagi orang-orang jika mereka mengalami gangguan digital yang tidak diinginkan dari pembuatan ulang AI yang sangat akurat terhadap orang-orang yang telah meninggal," katanya sebagaimana dikutip dari Independent pada Sabtu, 25 Mei 2024.

"Potensi dampak psikologisnya, terutama pada masa-masa sulit, bisa sangat menghancurkan," tuturnya.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Philosophy and Technology dalam penelitian bertajuk 'Griefbots, Deadbots, Postmortem Avatars: on Responsible Applications of Generative AI in the Digital Afterlife Industry'.

Studi tersebut merinci bagaimana perusahaan chatbot AI yang mengklaim mampu menghidupkan kembali orang mati dapat menggunakan teknologi tersebut untuk mengirim spam ke keluarga dan teman dengan pesan dan iklan menggunakan gambar digital orang yang telah meninggal.

Hasil seperti itu sama saja dengan "dibuntuti oleh orang mati", para peneliti memperingatkan.

"Kemajuan pesat dalam AI generatif berarti bahwa hampir semua orang yang memiliki akses internet dan pengetahuan dasar dapat menghidupkan kembali orang tercinta yang telah meninggal," kata tim peneliti, Katarzyna Nowaczyk-Basinska.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat