kievskiy.org

Rencana Meta Punya Model AI Pakai Data Pribadi Pengguna Dikecam, NOYB Eropa Ambil Tindakan Tegas

Ilustrasi Meta.
Ilustrasi Meta. /Pixabay/Artapixel

PIKIRAN RAKYAT - Rencana Meta terkait pelatihan model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan penggunaan data pribadi tanpa meminta persetujuan, telah berujung pada banyaknya kecaman dari berbagai komunitas hak asasi dunia. Salah satunya, kelompok advokasi wilayah Eropa None of Your Business (NOYB) yang mengecam keras dan meminta penegak privasi di seluruh Eropa untuk menghentikan penggunaan tersebut.

NOYB secara gamblang mendesak pengawas privasi nasional untuk segera bertindak atas rencana pelatihan model AI yang memakai data pribadi pengguna oleh Meta tersebut. Jika kejadian, perubahan terbaru dalam kebijakan privasi Meta, yang mulai berlaku pada 26 Juni 2024, memungkinkan menggunakan unggahan pribadi, gambar pribadi, atau data pelacakan online selama bertahun-tahun untuk Facebook.

NOYB pun mengatakan bahwa telah mengajukan 11 pengaduan terhadap Meta dan meminta otoritas perlindungan data di Austria, Belgia, Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Irlandia, Belanda, Norwegia, Polandia, dan Spanyol untuk meluncurkan prosedur darurat karena perubahan yang akan segera terjadi.

Meta menolak kritik NOYB

Meta menolak kritik NOYB sebagaimana bunyi pengumuman rilisan 22 Mei yang menyatakan bahwa mereka menggunakan informasi online dan berlisensi yang tersedia untuk melatih AI serta informasi yang dibagikan secara publik tentang produk dan layanannya.

Meski begitu, pesan yang dikirim ke pengguna Facebook mengatakan bahwa Meta masih dapat memproses informasi tentang orang-orang yang tidak menggunakan produk dan layanannya atau memiliki akun, di mana mereka dapat muncul dalam gambar atau disebutkan dalam postingan atau keterangan yang dibagikan oleh pengguna lainnya.

"Kami yakin bahwa pendekatannya sudah mematuhi undang-undang privasi, dan konsisten menyepakati cara perusahaan teknologi lain mengembangkan dan meningkatkan pengalaman AI mereka di Eropa (termasuk Google dan Open AI)," kata seorang juru bicara Meta.

NOYB telah mengajukan beberapa keluhan terhadap Meta dan perusahaan teknologi besar lainnya atas dugaan pelanggaran Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa yang mengancam denda hingga 4 persen dari total omzet global perusahaan karena pelanggaran.

Meta sebelumnya menyebutkan kepentingan sah untuk menggunakan data pengguna untuk melatih dan mengembangkan model AI generatif dan alat AI lainnya, yang dapat dibagikan dengan pihak ketiga.

Pendiri NOYB Max Schrems menegaskan masalah ini sudah pernah dibahas dan diputuskan oleh Pengadilan Tinggi Eropa pada tahun 2021.

"Pengadilan Eropa (CJEU) telah memperjelas bahwa Meta tidak memiliki 'kepentingan sah' untuk mengesampingkan hak pengguna atas perlindungan data terkait periklanan," kata Max Schrems.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat