kievskiy.org

10 Negara yang Paling Banyak Kena Serangan Siber, Ada Amerika Serikat hingga Korea Selatan

Ilustrasi serangan siber. Pixabay/Vickygharat
Ilustrasi serangan siber. Pixabay/Vickygharat

PIKIRAN RAKYAT - Era kecanggihan teknologi tentu beriringan dengan banyaknya kasus serangan siber yang menimpa sistem dari berbagai sektor publik di seluruh dunia. Namun begitu, sebenarnya negara mana saja yang paling banyak terkena sasaran serangan itu? Simak secara detail dalam artikel ini.

BlackBerry lewat laporan bertajuk "Global Threat Intelligence Report" mengungkapkan daftar 10 negara terbanyak menjadi sasaran serangan siber. Laporan itu merupakan data pengamatan pada 1.757.248 serangan siber selama periode 1 September sampai 30 November 2022.

Merujuk laporan itu, terungkap adanya sebanyak 10 negara di dunia yang paling banyak mengalami serangan siber, yakni Amerika Serikat (65 persen), Jepang (8 persen), Brasil (6 persen), Kanada (5 persen), Australia (4 persen), Meksiko (4 persen), Korea Selatan (2 persen), Chile (2 persen), India (2 persen), dan Peru (2 persen).

Wakil Presiden Riset dan Intelijen Ancaman BlackBerry, Ismael Valenzuela mengungkapkan bahwa suatu negara dan organisasi yang menjadi target biasanya telah memiliki beberapa karakteristik sesuai keinginan pelaku kejahatan siber tersebut.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara peningkatan jumlah serangan siber dan negara-negara yang memiliki penetrasi internet lebih besar, perekonomian yang signifikan, dan populasi yang lebih besar," kata Ismael.

“Tampaknya jumlah pelaku ancaman bermotif politik juga semakin meningkat, yang mencakup penyebaran misinformasi dan disinformasi melalui situs berita palsu, melacak tindakan dan perilaku jurnalis dan pembangkang, serta upaya serangan siber langsung terhadap organisasi pemerintah dan militer," tambahnya.

Secara luas, mengesampingkan laporan 10 negara yang paling terkena serangan siber, BlackBerry juga memiliki gambaran lengkap tentang ancaman kejahatan siber tingkat dunia yang begitu marak saat ini.

Setidaknya, BlackBerry dengan Laporan Intelijen Ancaman Global Keamanan Siber memiliki lima tema yang dibahas dalam lanskap kejahatan siber dunia, yakni: (1) 90 hari serangan siber “berdasarkan angka; (2) Senjata cyber yang paling umum dalam serangan; (3) Aktor ancaman utama dan tindakan penanggulangannya; (4) Sistem operasi yang menjadi sasaran; dan (5) Prakiraan ancaman siber tahun 2023.

Selain itu, laporan ini juga membahas pasar keamanan siber dunia yang memberikan perspektif industri teknologi semakin unik. Lebih khususnya, tim riset ancaman dan intelijen BlackBerry telah membeberkan ancaman terhadap sistem sektor industri berat semacam otomotif dan manufaktur yang jarang dibahas dalam laporan sejenis lainnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat