kievskiy.org

Kemenpar dan PT Pelni Kembangkan Wisata Bahari

KERJA sama  pengembangan kepariwisataan nasional ditandai dengan  penandatanganan nota kesepahaman (MoU),  oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara dan Direktur Utama PT Pelni, Elfien Goentoro, di Kapal Motor (KM) Kelud di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (31/7/2015).*
KERJA sama pengembangan kepariwisataan nasional ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara dan Direktur Utama PT Pelni, Elfien Goentoro, di Kapal Motor (KM) Kelud di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (31/7/2015).*

JAKARTA, (PRLM).- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama PT Pelni menjalin kerja sama untuk mengembangkan wisata bahari dan mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi sesuai dengan target Presiden Jokowi. Kerja sama pengembangan kepariwisataan nasional ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara dan Direktur Utama PT Pelni, Elfien Goentoro, di Kapal Motor (KM) Kelud di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (31/7/2015). Turut menyaksikan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Dalam MoU tersebut dibahasa masalah penyediaan kapal, fasilitas dan alat angkut lainnya; promosi produk dan destinasi pariwisata; pengembangan sumber daya manusia; penyediaan data dan infomasi; serta promosi branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia. “Pengembangan Wisata Bahari di Indonesia didasarkan pada potensi laut Indonesia. Wisata bahari memiliki porsi 35% dari jenis wisata yang akan dikembangkan pada 2015 sampai 2019. Fokus pengembangan wisata bahari yakni pada destinasi pantai, selam dan selancar (surfing), yacht, cruise, serta kegiatan terkait laut dan masyarakat pesisir,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Arief menambahkan, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara yang menikmati wisata bahari akan meningkat dalam lima tahun terakhir. Target 2014 yakni 1 juta orang, naik menjadi 1,3 juta pada 2015, 1,8 juta pada 2016, kemudian 2,3 juta pada 2017, dan 3 juta pada 2018, serta mencapai 4 juta orang pada 2019. Dijelaskan Arief, wisata bahari juga ditargetkan mampu menyumbangkan devisa hingga 4 miliar dolar AS pada 2019. Sementara untuk target tahun ini mencapai 1 miliar dolar AS. "Kerja sama kemitraan ini mempunyai nilai strategis untuk mempercepat pengembangan pariwisata, terutama wisata bahari sebagai salah satu produk unggulan pariwisata Indonesia yang memiliki daya saing global," katanya. Menurut Arief untuk mempercepat pengembangan destinasi wisata bahari dibutuhkan tiga unsur atau 3A yaitu: atraksi, akomodasi, dan aksesilibitas. Atraksi berupa festival dan kesenian telah banyak dilakukan oleh Pemda dan masyarakat setempat dengan didukung oleh Kemenpar. Sementara itu, Direktur PT Pelni, Elfien Guntoro menjelaskan bahwa sebagai realisasi konkret dari MoU ini, PT Pelni telah meluncurkan produk unggulannya ‘7 Destinasi Wisata Bahari PT PELNI 2015’ yang mengajak wisatawan menikmati obyek wisata bahari unggulan di Indonesia. Produk tersebut, lanjut Elfien, meliputi perjalanan wisata untuk menikmati spot-spot diving dan snorkeling terbaik di Indonesia, pulau-pulau eksotik yang sulit dijangkau, pemandangan alam yang menakjubkan, serta menginap di floating hotel kapal Pelni yang terbagi dalam 7 trip atau perjalanan. Trip 1 Labuan Bajo, Takabonarate, Wakatobi yang memiliki obyek unggulan wisata bawah air; trip 2 Bunaken, Togian / Tomini yang memiliki air laut yang jernih dengan keanekaragaman ikan dan terumbu karang dan trip 3 Bunaken, Morotai, Raja Ampat dengan obyek wisata unggulan diving dan snorkeling. Trip 4 Banda Naira memiliki obyek wisata jaman kolonial dengan peninggalan bentengyang terkenal. Trip 5 Derawan terkenal oleh wisatawan dengan sunset ataupun sunrise yang menawan. Sedangkan untuk trip 6 Karimun Jawa dikenal dengan keindahan pantainya dan menarik untuk aktifitas memancing. Trip 7 Anambas dikenal pantainya yang indah dan bersih. Anambas juga dikenal sebagai habitat ikan Napoleon yang mulai punah. (Munady/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat