kievskiy.org

Kunjungan Wisatawan Mancanegara Naik 20%

 JAKARTA, (PR).- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis info baru terkait wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia dari bulan Januari - Mei 2017. Angkanya terbilang menjanjikan, yakni 5.358.489 orang. Angka itu naik 20,38% jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPS, Suhariyanto. Dari total 5.358.489 orang itu, kata dia, sebanyak 4.687.721 orang masuk melalui 19 pintu masuk utama. Sedangkan, 670.768 orang tercatat masuk di luar 19 pintu masuk utama tersebut.

Kunjungan wisatawan mancanegara di luar 19 pintu utama itu sebanyak 422.483 orang melalui pos lintas batas dan 248.285 orang kunjungan lewat pintu lainnya. Pencatatan wisatawan mancanegara di wilayah perbatasan juga menggunakan metode penghitungan Mobile Positioning Data (MPD).

"Jumlah wisman masuk melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 2.284.426 orang dan melalui Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 1.004.724 orang," ujar Suhariyanto.

Dia menambahkan, kenaikan jumlah kunjungan wisman pada periode Mei 2017 terjadi di sebagian besar pintu masuk utama. Persentase tertinggi terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara yang mencapai 449,02 persen.

Di sisi lain, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB) periode Mei 2017 mencapai 156,05 ribu kunjungan. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 722,38 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Dari 1,16 juta wisman yang datang ke Indonesia selama Mei 2017, Wisman asal Tionghoa menjadi yang tertinggi mencapai 13,19 persen. Disusul Singapura 9,83 persen, Malaysia 9,62 persen, Australia 7,91 persen, dan India 4,19 persen," pungkas Suhariyanto.

Kejar target wisatawan mancanegara

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengaku semakin semangat mengejar target 15 juta di tahun 2017 ini. Proyeksi itu sejatinya tergolong sangat ambisius dan terlalu optimistik, karena harus naik 25% dari achievement 2016.

“Kalau tidak mencapai angka proyeksi itu, akan semakin sulit mengejar ujung dari target 2019 yang sudah ditetapkan Pak Presiden Jokowi 20 juta,” kata Arief Yahya, yang tahun pertama 2014-2015 masing mengejar branding itu. Baru tahun 2016-2017 inilah Arief Yahya menggeber program selling.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat