kievskiy.org

Dorong Kesejahteraan di Masa Pandemi, Anak TNI AD Dilatih Bikin Kopi

Dewan Pakar Himpunan Putera Puteri Angkatan Darat ( Hipakad) Kfuzy Agus saat memberikan pelatihan dari perwakilan anak-anak anggota TNI AD di Jawa Barat cara mencari keuntungan dari kopi sejak penanaman hingga ke warung kopi di Jalan Cimincrang, Kota Bandung pada Jumat 4 Desember 2020.
Dewan Pakar Himpunan Putera Puteri Angkatan Darat ( Hipakad) Kfuzy Agus saat memberikan pelatihan dari perwakilan anak-anak anggota TNI AD di Jawa Barat cara mencari keuntungan dari kopi sejak penanaman hingga ke warung kopi di Jalan Cimincrang, Kota Bandung pada Jumat 4 Desember 2020. /Pikiran-rakyat.com/Mochammad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah putra-putri dari Anggota TNI khususnya TNI Angkatan Darat melakukan mendapatkan pelatihan di masa pandemi. Tujuan pelatihan ini adalah setelah masa pandemi berakhir maka mereka akan siap terjun ke masyarakat.

Ketua DPD Himpunan Putera-Puteri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) Barli Iskandar menyatakan ‎tujuan pelatihan ini sesuai dengan cita-cita Hipakad. Menurut Barli Hipakad ingin menjadikan para anak 'kolong' (anak tentara) lebih sejahtera.

"Kali ini kita beri pelatihan cara membuat kopi secara gratis bagi perwakilan dari 15 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Nantinya diharapkan ilmunya bermanfaat dan lebih mensejahterakan putra-putri anggota TNI AD baik yang orangtuanya sudah pensiun atau masih aktif," kata Barli di lokasi pelatihan di Jalan Cimincrang, Kota Bandung pada Jumat 4 Desember 2020.

 Baca Juga: Biasanya Butuh Rp1,5 Juta per Dua Dosis, Vaksin Pneumonia Siap Diberikan Gratis di Jawa Barat

Menurut Barli tidak menutup kemungkinan pelatihan ini nantinya tidak hanya berupa pelatihan pembuatan kopi saja. "Kita juga berencana nantinya secara rutin semisal per triwulan akan membuat pelatihan-pelatihan bagi anggota Hipakad. Nanti mungkin ada pelatihan beternak dan bercocok tanam," ucapnya.

Selain itu kata dia, sebenarnya apabila tidak berada dalam posisi pandemi Covid-19 maka pesertanya dipastikan lebih banyak. Hanya saja demi menjaga protokol kesehatan, peserta pelatihan dibatasi dan harus menggunakan masker dan menjaga jarak.

Di tempat yang sama Dewan Pakar Hipakad Kfuzy Agus mengaku pada pelatihan kopi kali ini amat berbeda dari biasanya. Hal ini karena ilmu yang diberikan terbilang lengkap dari sejak kopi ditanam hingga bisa dinikmati di cup-cup kecil di pasaran.

 Baca Juga: Momentum Pilkada 2020, Pemuda Diimbau Tidak Lengah Pantau Konflik Agraria

"Kami ajarkan semua sejak kopi dipanen untuk dipetik, cara pendistribusian dproses pemilihan biji dan roasting hingga seni untuk membuat kopi.‎ Jadi jika sudah latihan bisa memilih beberapa cara mencari untung lewat kopi," katanya.

Sehingga lanjut Kfuzy saat lulus dari pelatihan ini, para anak 'kolong' ini bisa maju atau setidaknya bekerja di warung-warung kopi sebagai barista. "Pelatihan menjadi barista kopi ini mahal bahkan ada yang sampai Rp 15 juta untuk dapatkan sertifikatnya. Di sini kita gratis demi kesejahteraan para keluarga dari TNI AD," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat