kievskiy.org

Soal Bentrok Berdarah di Tol Cikampek, PWI: Wartawan Harus Objektif dan Sampaikan Fakta

ILUSTRASI wartawan, jurnalis dan pemberitaan.*
ILUSTRASI wartawan, jurnalis dan pemberitaan.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Dewan Kehormatan Persatauan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat turut bersuara atas bentrokan berdarah yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 antara pihak Kepolisian dengan pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Dewan Kehormatan PWI Pusat mendorong wartawan untuk melakukan penelusuran dan investigasi guna mengungkap kasus kematian enam orang pengawal Habib Rizieq Shihab dalam bentrokan berdarah yang terjadi pada Senin, 7 Desember 2020 dini hari WIB.

Selain itu, Dewan Kehormatan PWI Pusat juga mendorong wartawan Indonesia untuk dapat mewujudkan keterbukaan informasi, sehingga duduk perkara peristiwa berdarah yang menewaskan enam pengawal Habib Rizieq Shihab itu terungkap.

Baca Juga: Perkara Tudingan Rambut Palsu, Kak Seto Akhirnya Blak-blakan Tunjukkan Penampilan 'Aslinya'

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat, Raja Parlindungan Pane, menerangkan bahwa wartawan harus obyektif dan menjunjung tinggi keseimbangan pemberitaan.

Selain itu, disampaikan Raja Parlindungan Pane agar wartawan dapat menyampaikan fakta yang terjadi.

Lebih lanjut anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat itu juga mengimbau agar wartawan jangan sampai partisan hingga PWI terkena imbasnya.

Baca Juga: 7 Hari Meninggalnya sang Bunda, Ririn Ekawati: Tercium Wangi Mama Tiap Masuk Kamar

Sementara itu, anggota Dewan Kehormatan PWI yang lain, Nashihin Masha, menambahkan bahwa wartawan harus menjunjung fakta yang ditemukan, bukan sekadar mengikuti pendapat narasumber.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat