kievskiy.org

Sopir Angkot 'Menjerit' PPKM Level 4 Berlanjut: Susah, Penghasilan Turun

Ilustrasi angkot.
Ilustrasi angkot. /RIRIN NF/PR

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 4 membuat para sopir angkot menjerit, terutama di Kota Cimahi.

Pasalnya, dengan diberlakukannya PPKM ini, pendapatan para sopir angkot mengalami penurunan drastis.

Acep (36), sopir angkot jurusan Cidahu-Pasar Atas mengungkapkan sejak Covid-19, jumlah penumpang yang naik angotnya mengalami penuruan.

"Sejak covid, penumpang menurun drastis. Penumpang masih ada, cuman sepi. Waktu ngetem lebih lama. Apalagi sekarang ada PPKM Darurat, makin susah dapat penumpang karena mobilitas dibatasi," ujarnya.

Baca Juga: Mata Berkaca-kaca, Ivan Gunawan Putuskan Bangun Masjid dari Uang Deddy Corbuzier

Biasanya, Acep bisa mendapatkan penghasilan Rp250.000-Rp300.000 per hari, namun kini Rp100.000 juga sulit.

"Sekarang dapat Rp 100.000 per hari juga susah. Penghasilan segitu dibagi lagi buat setoran, yang dibawa ke rumah jadinya sedikit," katanya.

Ia lantas berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

"Semoga cepat pergi coronanya. Muatan susah, penghasilan turun drastis sampai setengahnya lebih," ujar Acep.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat