kievskiy.org

Climbing Syariah, Memanjat dengan Tetap Berhijab

ADA pemandangan berbeda ketika sekelompok pemajat tebing yang tergabung dalam Rappelling Education (Red), melakukan aktivitas panjat tebing seperti yang biasa mereka lakukan di kawasan Gunungbatu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Para pegiat kegiatan luar ruangan yang mayoritas anggotanya merupakan santri dari Pesantren Daarut Tauhiid Bandung itu memanjat dengan tetap mengenakan busana yang menutup aurat sesuai syariat. Di luar itu, tidak ada yang berbeda mulai dari peralatan yang digunakan hingga prosedur operasional standar yang diterapkan.

Para anggota perempuan memakai kerudung besar dan rok panjang yang menjuntai. Sebagian besar masyarakat barangkali akan ragu, apakah mungkin memanjat tebing bisa dilakukan dengan menggunakan rok? Namun begitulah kenyataannya.

 “Itulah yang unik di sini. Kami tetap beraktifitas di alam tapi tanpa melepas identitas keislaman. Seperti yang terlihat, anggota wanitanya tetap menggunakan kerudung besar dan rok panjang, yang penting tetap mengutamakan kemanan dan keselamatan,” kata Amalia, salah satu pemanjat.

Meski terlihat sulit, ternyata mereka dapat memanjat tebing tinggi tanpa kerepotan. Mereka tidak terganggu oleh kain panjang yang menjuntai hingga mata kaki.

Karena mereka menggunakan pakaian yang berbeda dengan pemanjat lainnya, peraturan yang lebih ketat pun diterapkan. Misalnya, baju yang digunakan tidak boleh berbahan kain parasut, harus memakai jaket ketika memanjat agar kerudung tidak masuk ke dalam simpul tali.

“Meski banyak orang yang kagum karena kami bisa memanjat menggunakan rok, tapi sebenarnya ini sulit. Kami lakukan apapun agar tetap bisa beraktifitas dan tidak melepas identitas keislaman yang sudah ada,” ujar Amalia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat