kievskiy.org

Pandemi Covid-19 Merusak Mental Generasi Z dan Milenial, Perlu Perhatian Khusus

Pendiri Gerakan Titik Koma, Zahra Najwa (tengah) saat memberikan penjelasan terkait gangguan mental bagi generasi Z dan millenial di masa pandemi di Gedung DPW Nasdem Jawa Barat pada Jumat 3 September 2021.
Pendiri Gerakan Titik Koma, Zahra Najwa (tengah) saat memberikan penjelasan terkait gangguan mental bagi generasi Z dan millenial di masa pandemi di Gedung DPW Nasdem Jawa Barat pada Jumat 3 September 2021. /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 selama dua tahun ini berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat. Khususnya generasi Z dan millenial. 

Selain karena dihantui rasa takut akibat virus tersebut, faktor ekonomi dan minimnya interaksi menjadi penyebab gangguan psikis tersebut.

Berikut disampaikan oleh Pendiri Gerakan Titik Koma Zahra Najwa, saat diwawancarai di Jalan Cipaganti, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 3 September 2021.

Menurut Zahra di masa krisis seperti ini para anak muda terutama pada rentang usia 15-23 tahun banyak yang memiliki gangguan kesehatan jiwa. 

Baca Juga: Sejarah Tercipta, Ganda Putri Badminton Indonesia Raih Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2021

Sehingga perlu penanganan serius psikiater. Menanggapi hal tersebut Gerakan Titik Koma dengan program yang diberi nama Prosemicolon membuka layanan konseling gratis.

Ini terlihat dari banyaknya pendaftar layanan konseling untuk mengobati penyakit mental yang diderita. "Hanya dalam dua hari setelah kami membuka pendaftaran, ada 1.000 pendaftar. Akun medsos kami yang baru berusia dua minggu juga langsung diikuti 50 ribu (warganet)," kata Zahra.

Selain akibat merosotnya kondisi ekonomi, menurut dia gangguan mental ini terjadi karena semakin berkurangnya interaksi di antara masyarakat. Dengan begitu, berbagai tekanan hidup yang dialami masyarakat khususnya kawula muda hanya dipendam sendiri sehingga semakin memberatkan beban psikis mereka.

Baca Juga: Soal Unggahan di Instagram Budhi Sarwono, KPK Langsung Geledah Tahanan

"Dengan dipendam sendiri, selain penderita sulit menemukan solusi, beban psikisnya semakin berat. Jadi apabila tidak segera ditangani, maka para penderita akan melakukan hal-hal yang mengkhawatirkan seperti menyakiti diri sendiri hingga orang lain," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat