kievskiy.org

Ada Kesalahan Penulisan Nama Ilmiah di Bus Sekolah Kota Bandung

BANDUNG, (PR).- Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Kota Bandung, Herdiwan, meminta dengan hormat kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk memperbaiki tulisan ilmiah terntang badak bercula satu yang tertera pada bus sekolah yang kini menjadi ikon baru Kota Bandung. "Seharusnya tulisan ilmiah ini ditulis Rhinoceros sondaicus, bukan Rhinoceros sondarius, kata sondaicus menunjukkan bahwa badak cula satu hanya ada di tatar Sunda," ujarnya Selasa 25 Oktober 2016. Herdiwan menjelaskan, ketika menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dia pernah melayangkan surat ke Lembaga Biologi Nasional agar mengembalikan nama ilmiah satwa-satwa asli Sunda dari berakhiran javanicus ke sondaicus. "Bayangkan, nama Sunda bisa disebutkan di kancah Internasional namun ternyata diprotes karena dianggap kesukuan. Jadinya, masih saja namanya dibelakangnya ada javanicus," ucapnya. Padahal menurut Herdiwan, pada tahun 1970-an, orang Belanda menyebut badak cula satu Rhinoceros sondaicus tetapi para pakar zoology nasional malah mengusulkan perubahan menjadi berakhiran javanicus. Meski demikian, Herdiwan memuji langkah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang nekat membuat nama ilmiah badak cula satu menjadi sondarius, "Sayangnya penulisannya salah, seharusnya sondaicus," ujarnya. Herdiwan juga memaparkan banyak sekali nama ilmiah yang berubah namanya karena faktor yang dianggap kesukuan tersebut. Contohnya harimau lodaya, "Dulu namanya Panthera tigris sondaicus, kini diubah jadi Panthera tigris javanicus atau atau Sunda Sea yang seharusnya Laut Sunda diubah menjadi Laut Jawa," ujarnya. Bahkan, Bali sempat sempat akan lepas dari Indonesia karena nama Selat Bali akan diubah menjadi Selat Jawa. Oleh karenanya, Herdiwan meminta dengan sangat agar tulisan di bus sekolah tersebut bisa diperbaiki sehingga nama Sunda akan lebih dikenal di kancah internasional.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat