kievskiy.org

Kisah Inspiratif Difabel di Bandung Barat, Raih Omzet Jutaan Rupiah dari Bambu

Uwes Urni (37) seorang difabel tengah menyelesaikan pesanan tumbler bambu di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Lembang pada Senin (1/6/2024). Dia mengatakan kalangan disabilitas bisa mandiri dan tak perlu dikasihani.
Uwes Urni (37) seorang difabel tengah menyelesaikan pesanan tumbler bambu di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Lembang pada Senin (1/6/2024). Dia mengatakan kalangan disabilitas bisa mandiri dan tak perlu dikasihani. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Dua belas tahun lalu, hidup Uwes Urni (37) berubah drastis. Pada hari ulang tahunnya, kedua kakinya harus diamputasi setelah terimpit ban mobil. Saat itu, usianya baru 25 tahun.

Selama hampir dua tahun, ia meratapi nasibnya. Kondisinya membuatnya sering diremehkan. Namun, ia berhasil keluar dari keterpurukan mentalnya.

Kini, Uwes memiliki pandangan yang berbeda. Ia bangga menjadi bagian dari kalangan difabel. Sejak setahun terakhir, warga asal Cikalong, Kabupaten Bandung Barat ini berwirausaha. Dia menerima pesanan bambu pembungkus tumbler.

“Berkat mengikuti banyak pelatihan, ide saya jadi dapat direalisasikan,” ujarnya di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Lembang pada Senin, 1 Juli 2024.

Uwes rutin menerima banyak pesanan tumbler. Menurut para pemesan, dengan dibungkus bambu, isi tumbler bisa bertahan lebih lama panasnya. Tumbler dengan gravir nama menjadi hadiah yang personal.

“Saya tak perlu lagi merasa tidak percaya diri dengan kondisi saya, tapi menjadikan ini sebagai motivasi untuk berjuang lebih baik lagi,” katanya.

Uwes tidak memanfaatkan jasa orang lain untuk membuat pembungkus tumbler. Mulai dari berburu bambu tali, memotong, mencetak, hingga menuliskan dengan gravir, semuanya dilakukan sendiri. Selain itu, ia belajar di SKA Lembang tentang pemasaran dan penjualan.

Uwes mengantongi rata-rata pesanan senilai Rp1,5 juta per bulan. Harga tumbler dan pembungkusnya dijual Rp150.000.

Difabel bisa berdaya

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebutkan, kalangan difabel bisa berdaya. Ia memberikan pembekalan tidak hanya kepada kalangan disabilitas, tetapi juga kepada sekitar 200 pemuda dalam acara Roadshow Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) Muda di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Lembang, Bandung Barat.

“Siapa pun bisa sukses dalam berusaha. Kesuksesan bukan bergantung pada orangtua kalian atau orang lain, tetapi bergantung pada tekad dan kerja keras kalian,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat