kievskiy.org

Dari 377 Industri di Citarum, Hanya 5 Perusahaan Jalankan IPAL

BANDUNG,(PR).- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebut dari 377 industri di sekitar Citarum, baru lima perusahaan yang menjalankan mekanisme pengolahan limbah melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Menurut dia, hal tersebut sebuah fakta yang bisa ditindaklanjuti dalam sebuah proses hukum. Namun, pihaknya bersama Samsat Citarum Bestari akan menawarkan sebuah komitmen bersama dengan ke-372 perusahaan yang belum menggunakan IPAL dalam pengelohan limbahnya. Bahkan, jika masih saja diabaikan penegakan hukum akan menjadi jalan terakhir. "Anehnya, ketika penegakan hukum berjalan, di kepolisian lancar, di kejaksaan lancar tapi di pengadilan jadinya bebas murni,"ujar Heryawan ketika membuka kegiatan seminar lingkungan bertemakan "Bagaimanakah Arah Penegakan Hukum Lingkungan Di Jawa Barat?", di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa 22 November 2016. Heryawan mencotohkan, kasus salah satu industri di Rancaekek yang menutup Sungai Cikijing pun masih perlu diperjuangkan lagi. Penegakan hukum harus dikawal dengan baik. Harus diselesaikan, sampai dimenangkan di pengadilan. Pihaknya hanya ingin sungai dibuka kembali secara normal untuk membuka jalan air sehinga banjir langganan di Rancaekek tidak lagi terjadi. "Itulah pokoknya, kita harus komitmen. Satgas penegasan lingkungan sudah ada. Sekarang samsat Citarum Bestari sedang dalam proses. Mulai dari langkah persuatif, penegakan hukum, sehingga penanganan Citarum dari hulu hingga hilir terpelihara,"ujar dia. Ia mengakui, setelah dijalankannya Citarum Bestari sejak pertengahan tahun ini, setidaknya sampah yang kasat mata di Citarum sudah mulai berkurang. Hal itu berkat kerja sama TNI, masyarakat ecovillage, dan pihak-pihak lainnya. "Citarum Bestari mudah-mudahan bukan mimpi, dengan gerakan lima tidak. Tidak buang sampah, tidak menebang pohon, tidak membuang limbah industri, tidak membuang limbah ternak, dan tidak buang limbah rumah tangga. Mudah-mudahan kesadaran kita akan lingkungan bisa meningkat. Lingkungan adalah penentu kehidupan," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat