SOREANG, (PR).- Masih banyaknya kerusakan lingkungan di wilayah Kabupaten Bandung, menjadi salah satu sorotan program kerja Pemerintah Kabupaten Bandung. Membenahi lahan kritis di Kabupaten Bandung, diyakini tidak akan cukup menggunakan anggaran sebesar Rp 1 triliun. Bupati Bandung Dadang M. Naser mengakui pembenahan bidang lingkungan pun menjadi salah satu fokus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung. Tersebarnya lokasi kerusakan lingkungan, tidak bisa dilakukan sepihak melainkan harus didukung berbagai elemen masyarakat. Selain fokus dalam pembenahan lahan kritis, fokus kerja RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung pun tertuju untuk pembangunan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, pembinaan kesejahteraan ekonomi rakyat, dan bidang pangan. “Saya kira untuk membenahi lahan kritis di Kabupaten Bandung tidak akan cukup menggunakan anggaran sebesar Rp 1 triliun, pasti lebih. Kalau pembenahan lingkungan ini mengandalkan dari anggaran pemerintah, mana cukup? Makanya, kami mengajak elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama membenahi kerusakan lingkungan ini. Ada lima poin penting dalam program kerja RPJMD Kabupaten Bandung saat ini,” ungkap Dadang di Soreang, Senin, 19 Desember 2016. Selain bidang lingkungan yang masih belum menunjukan perkembangan yang signifikan, Dadang mengaku, keempat bidang lainnya yang menjadi fokus RPJMD sudah menunjukan proses peningkatan kualitas. Dadang mencontohkan, saat ini untuk bidang ekonomi dan kesehatan sudah menunjukan peningkatan meskipun tidak signifikan. Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung pun dikatakan Dadang, terus mengalami peningkatan. “Untuk bidang ekonomi, alhamdulillah dari angka IPM kita naik terus. Angka pengangguran di Kabupaten Bandung menurun menjadi 4,3 persen dari 3,5 juta penduduk. Memang angka prosentase ini jika dikonversikan dengannjumlah penduduk, memang masih banyak di Kabupaten Bandung. Bidang kesehatan, kita kemarin ada Kabupaten Bandung Sehat yang alhamdulillah ada apresisasi dari tingkat nasional,” tutur Dadang. Di bidang infrastruktur, lanjut Dadang, khususnya infrastruktur jalan memang saat ini tersebar beberapa titik jalan rusak. Oleh sebab itu, pihaknya pun akan menguatkan pemeliharaan jalan pada tahun anggaran 2017. “Untuk bidang infrastruktur jalan memang ada target. Artinya, dengan tingginya curah hujan ada banyak jalan-jalan yang rusak. Kita kuatkan dengan pemeliharaan jalan di tahun ini. Anggaran paling besar itu pasti di dinas pendidikan, dinas kesehatan, dan dinas bina marga,” ucap dia. Terkait masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan, warga pun mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung untuk benar-benar mengawasi pelaksanaan program kerja Pemerintah Kabupaten Bandung di lapangan. Pasalnya, warga menganggap, banyak program pemerintah tidak terimplementasikan secara baik di lapangan. “Misalnya saja pelayanan publik yang katanya akan ditingkatkan, namun hingga saat ini masih aja masyarakat dibuat ribet dalam mengurus administrasi kependudukan. Kalau hanya berargumentasi di media mah percuma, toh pada kenyataannya yang diucapkan bupati itu belum sinkron dengan di lapangan. Coba sekarang Pak Bupati sidak ke beberapa pos pelayanan publik, pasti banyak warga yang mengeluhkan masih buruknya pelayanan publik,” ungkap warga Kecamatan Soreang Andi Ahmad (43) seraya menambahkan permasalahan lingkungan pun memang harus menjadi fokus pemerintah.***
Penanggulangan Lahan Kritis Kabupaten Bandung tak Cukup Rp 1 Triliun
![LONGSORAN tebing bukit yang ditanami sayuran di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Senin 14 Maret 2016. Semakin tingginya pembukaan lahan untuk pertanian di kawasan dataran tinggi berdampak pada kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan Bandung Selatan berupa banjir, longsor, dan retakan tanah.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2016/12/14 Maret kerusakan lingkungan lahan kritis USEP4248.jpg)
LONGSORAN tebing bukit yang ditanami sayuran di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Senin 14 Maret 2016. Semakin tingginya pembukaan lahan untuk pertanian di kawasan dataran tinggi berdampak pada kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan Bandung Selatan berupa banjir, longsor, dan retakan tanah.*
Terkini Lainnya
Tags
lahan kritis
penanggulangan lahan kritis
Kabupaten Bandung
kerusakan lingkungan
Artikel Pilihan
Terkini
Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Lembang yang Nyaman untuk Anak, Beserta Harga Tiketnya
Rizki Akbar Fatoni Optimistis Dapat Tiket Pilwalkot Bandung, Usung Konsep 'Bandung Creative Leader'
Ambulans Jalan Bahureksa No. 15, Urban Legend Terkenal di Bandung
Info Titik Parkir di Festival Asia Afrika 2024, Lengkap dengan Besaran Tarifnya
Diduga Korban TPPO, Pekerja Migran Asal Bandung Barat Hilang Kontak Setahun Lebih
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Gus Zizan: Tokoh Muda NU yang Inspiratif, Kini Terkena Skandal
Pegi alias Egi Buronan Kasus Vina Cirebon Ditangkap di Bandung, Buronan Lain Akan Ditembak jika Tak Menyerah
Ini Tampang Diduga Pegi Setiawan Alias Perong Alias Egi di Kasus Vina Cirebon
Kronologi Penangkapan Pegi Setiawan Alias Egi, Otak Utama Penghilangan Nyawa Vina Cirebon
Cara Beli dan Harga Tiket Persib Bandung vs Madura United Leg 1 Final Championship Series BRI Liga 1
Nyawa Wanita di Lembang Bandung Barat Dihilangkan Pria Bertopeng, Sempat Teriak Minta Tolong
Kapan Tiket Final Persib vs Madura United Dibuka? Kick Off 26 Maret 2024 di Stadion Si Jalak Harupat
Pegi Alias Perong di Kasus Vina Cirebon Ditangkap Polisi Setelah 8 Tahun Jadi Buronan
Detik-Detik Singapore Airlines Turbulensi Ekstrem, Penumpang dan Barang Jungkir Balik di Pesawat
Pegi Setiawan Alias Perong Tidak Melawan Saat Ditangkap, Sempat Jadi Buronan Kasus Vina Cirebon
Kabar Daerah
Tabligh Akbar Bersama Buya Yahya, Peringati Hari Jadi ke-666 Kabupaten Ngawi
Pemkab Ngawi Gelar Tablig Akbar "Doa Bagi Semesta" Bersama Buya Yahya
Pantai Sili di Sumbawa, Pasirnya Lembut
Batu Sejuk..! Firhando Optimis dengan Peluang Kemenangannya dalam Pilwali 2024
Turtle Hill di Sumbawa, Duh Kok Cantik Banget!
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022