kievskiy.org

Cuaca Buruk, Puluhan Ton Ikan Budidaya di Saguling Mati

SEORANG pembudidaya ikan menunjukkan ikan yang mati di perairan Saguling, tepatnya di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 30 Agustus 2017.
SEORANG pembudidaya ikan menunjukkan ikan yang mati di perairan Saguling, tepatnya di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 30 Agustus 2017.

NGAMPRAH, (PR).- Dalam beberapa hari terakhir, puluhan ton ikan budidaya diperkirakan mati di wilayah perairan Saguling, tepatnya di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya, para pembudidaya ikan di Cililin mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Seorang pembudidaya ikan, Endang (38) mengatakan, beberapa hari lalu ribuan bangkai ikan bahkan terserak di tepi perairan Satuling. "Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh cuaca buruk, karena kemarau panjang. Arah angin enggak menentu, dan mungkin karena polusi dari limbah pabrik juga," katanya, Rabu 30 Agustus 2017.

Di samping itu, kata dia, kedalaman air juga menyusut drastis, dari awalnya 12 meter menjadi 3 meter. Endang menaksir, ikan budidaya yang mati di Cililin selama musim kemarau ini mencapai hitungan ton. "Secara keseluruhan, ada lah sekitar 30 ton ikan yang mati. Yang punya saya sendiri sekitar 3 ton," ujarnya.

Menurut dia, ikan yang mati itu membuat para pembudidaya ikan mengalami kerugian besar. Sementara ikan yang dapat dijual harganya jatuh, karena dijual lebih cepat sebelum saatnya panen. Soalnya, kata dia, para pembudidaya ikan khawatir ikannya malah mati jika tak segera dijual.

"Biasanya itu, kalau kondisi normal, 1 ton ikan bisa terjual Rp 17 juta, atau Rp 17.000 per kilogram. Sekarang paling Rp 2.500 per kilogram. Bisa dihitung sendiri berapa kerugian yang kami alami. Ya, sampai ratusan juta lah kerugiannya," tuturnya.

Untuk menekan kerugian yang lebih besar, Endang pun tak berniat untuk menanam bibit ikan untuk sementara waktu. "Takut lah. Kalau airnya sudah normal lagi, saya pasti menanam bibit ikan lagi. Sekarang belum berani, karena airnya juga masih surut. Ikannya juga pasti susah dibudidayakan," katanya.

Pemkab ragukan jumlah ikan mati

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Bandung Barat Undang Husni Tamrin membenarkan bahwa banyak ikan budidaya di Saguling yang mati. Namun, dia menyangsikan jumlahnya sampai puluhan ton. "Itu kan tidak sekaligus matinya. Ya sekitar 2-3 ton lah ikan yang mati, tapi sedikit-sedikit, enggak mati sekaligus," katanya.

Dari hasil monitoring, menurut dia, pada musim kemarau ini kematian ikan di Saguling terjadi sejak akhir Juli atau awal Agustus. Selain di Mukapayung, ikan yang mati juga ditemukan di sejumlah wilayah perairan Saguling lainnya.

"Indikasinya mati karena kekurangan oksigen. Soalnya, cuaca yang panas pada siang hari memiliki perbedaan suhu yang ekstrim dengan malam hari," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat