kievskiy.org

Sikapi COP26 Glasgow, Bandung Berisik Lantang Bersuara Soal Kerusakan Iklim

Massa yang tergabung dalam Bandung Berisik (Bandung Selamatkan Iklim) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 5 November 2021.
Massa yang tergabung dalam Bandung Berisik (Bandung Selamatkan Iklim) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 5 November 2021. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Menyikapi perhelatan konferensi perubahan iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, Bandung Berisik (Bersatu Selamatkan Iklim), mendesak agar pemerintah Jawa Barat meninjau kembali  pembangunan yang merusak Iingkungan.

Hal itu diungkapkan Bandung Berisik yang merupakan gabungan dari organisasi HAM, unsur pelajar dan mahasiswa , Mapala, serta berbagai elemen komunitas, pada aksi yang dilakukan di depan halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 5 November 2021.

Mereka meminta pemprov Jabar menghentikan pembangunan yang merusak lingkungan serta menyengsarakan rakyat. Selain berkontribusi menghasilkan emisi yang berujung pada perubahan iklim.

Dikutip dari keterangan tertulis aksi, Klistjart, Pengkampanye Urban Walhi Jawa Barat menuturkan, kondisi Jabar saat ini ditandai dengan terlampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan. 

Baca Juga: Akhirnya Bertemu, Anak Vanessa Angel Beri Respons Mengejutkan usai Dipeluk Adik Bibi Ardiansyah

Namun ironisnya arah pembangunan yang ekstraktif dan eksploitasi dengan didukung oleh kebijakan nasional masih menjadi prioritas di Jawa Barat. Hal tersebut tentunya akan menambah kerentanan di Jabar.

Nilai indeks kualitas lingkungan hidup Provinsi Jawa Barat sebesar 61,59 poin dan berada di urutan 4 terbawah dari 33 provinsi lain. 

Dari hasil proyeksi tahun 2030 besaran emisi yang dihasilkan Provinsi Jawa Barat akan mencapai 135.212.417 ton eC02. 

Baca Juga: Pinta Jokowi agar Reshuffle Pratikno, Immanuel Ebenezer: secara Moral, Akademik Nggak Pantas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat