CIMAHI, (PR).- Pada peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2018, buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia atau KASBI Kota Cimahi menyuarakan sepuluh tuntutan rakyat, disingkat Sepultura, Selasa 1 April 2018.;
Tuntutan tersebut bakal diungkapkan di Gedung Sate, Kota Bandung sebagai titik kumpul para buruh pada peringatan kali ini.
Sepuluh poin dalam Sepultura yaitu:
1. Hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing
2. Tolak politik upah murah. Berlakukan upah layak nasional
3. Tolak PHK, Union Busting, dan kriminalisasi aktivis buruh
4. Laksanakan hak-hak buruh perempuan dan lindungi buruh migran Indonesia
5. Tangkap, adili, dan penjarakan pengusaha nakal
6. Berlakukan jaminan sosial untuk buruh, bukan asuransi sosial
7. Turunkan harga BBM dan harga kebutuhan pokok
8. Berikan pendidikan dan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat
9. Tolak privatisasi, bangun industri nasional untuk kesejahteraan rakyat
10. Tanah dan air untuk kesejahteraan rakyat
Aksi buruh di Cimahi diawali dengan berkumpul di titik kumpul di pabrik PT Kahatex Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan.
Massa buruh berkaus merah yang mayoritas perempuan berjalan kaki sambil bergantian berorasi menyuarakan pendapatnya.
Rombongan buruh sesekali memasuki area pabrik untuk membagikan selebaran berisi tuntutan buruh. Mereka juga sempat membagikannya kepada masyarakat yang melinta. Peserta aksi dipimpin satu unit mobil komando.
"Kami menutut pemerintah dengan membawa sepuluh tuntutan rakyat, salah satunya adalah menolak upah murah," ujar Siti Eni, Koordinator Departemen Perjuangan Buruh Perempuan KASBI Cimahi.
Eni menegaskan, Mayday patut diperingati dengan turun ke jalan dan menyuarakan aspitasi buruh.
"1 Mei mutlak hari perjuangan buruh dan tidak bisa diganggu gugat. Kami instruksikan anggota harus turun dan kita sama-sama sampaikan tuntutan kepada pemerintah," katanya.
Eni berharap, peringatan hari buruh bisa berjalan aman dan kondusif sehingga tuntutan buruh bisa diterima para pemangku kebijakan.