kievskiy.org

Tanpa Peringatan Hari Khusus, Bandung Ramai Aksi Kepedulian Lingkungan

SEJUMLAH karyawan minimarket mengumpulkan sampah hasil aksi pungut di kawasan Car Free Day, Dago, Bandung, Minggu, 25 Agustus 2019. */GITA PRATIWI/PR
SEJUMLAH karyawan minimarket mengumpulkan sampah hasil aksi pungut di kawasan Car Free Day, Dago, Bandung, Minggu, 25 Agustus 2019. */GITA PRATIWI/PR

HAMPIR di penghujung Agustus 2019, beberapa aksi kepedulian lingkungan, utamanya sampah plastik dan tekstil, ramai digaungkan. Padahal, biasanya aksi serupa mudah ditemui dalam momen peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni, atau Hari Sampah Nasional 21 Februari. 

Minggu, 25 Agustus 2019 misalnya, Alfamart menggelar aksi bersih-bersih sampah di Car Free Day Dago, Kota Bandung. Pada kesempatan yang sama, waralaba minimarket tersebut juga menyalurkan bantuan sembako untuk petugas kebersihan. Bantuan disaksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Kamalia Purbani. 

Selain aksi pungut sampah, dibagikan juga 500 kantong belanja berbahan kain kepada pengunjung CFD Dago. 

Menurut Bambang Triyanto, Deputy Branch Manager Alfamart Bandung, Gerakan "Bersihin Indonesia" ini serentak dilakukan juga di 15 kota. 

“Sengaja dilakukan di momen CFD supaya bisa mendapat perhatian dari masyarakat. Sekaligus bisa kampanye langsung soal efek negatif dari kebiasaaan masyarakat yang akrab sekali terhadap plastik,” ujar Bambang.

Edukasi juga dilakukan melalui media poster-poster ajakan untuk mulai hidup tanpa plastik sekali pakai lagi di keseharian.

Tukar baju

Di Hotel Four Points, Sabtu, 24 Agustus 2019, digelar acara unik bertajuk Tukar Baju. Kegiatan itu merupakan inisiasi dari Komunitas Zerowaste Indonesia, sebagai bentuk dari keresahan akan maraknya sampah konsumsi produk tekstil. Pelaksanaan yang pertama kali di Bandung ini, khusus bagi perempuan.

Tingginya antusias perempuan di Bandung untuk event ini, membuat panitia harus memutuskan pindah lokasi pelaksanaan. Menurut salah satu penyelenggara, Olva Patriani, mulanya Tukar Baju akan dilaksanakan di ruangan yang lebih kecil. "Tapi sampai hari ini, jumlah pendaftarnya sampai 1.000. Jadi kami pindah tempat tadi malam ke lokasi ini yang lebih besar," ujarnya. 

Sebelum pelaksanaan, panitia telah membuka kesempatan donasi dari para influencer Kota Bandung. Para influencer yang berperan sebagai key opinion leader (KOL) tersebut, umumnya memiliki brand pakaian. Pasal itulah, pengunjung acara di Bandung ini lebih ramai dari enam kota sebelumnya, seperti di Jakarta, Tangerang, atau Yogyakarta. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat