PIKIRAN RAKYAT - Gempa akibat pergerakan Sesar Cirata kembali terjadi, Rabu, 8 Desember 2021 pagi. Meskipun punya riwayat gempa sejak lama, upaya mitigasinya masih minim.
Gempa dirasakan sejumlah warga di wilayah Kecamatan Cipeundeuy dan Cikalongwetan.
S Darsih (65), warga Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat mengungkapkan, guncangan terasa di kediamannya pada sekira pukul 05.30 WIB.
Saat itu, Darsih tengah salat Subuh. Awalnya, ia merasakan getaran di langit-langit rumah yang disangkanya karena aktivitas kucing atau tikus.
Baca Juga: Muak dengan Kelakuan Ayah Vanessa Angel, Rudi S. Kamri sebut Doddy Sudrajat Orangtua Bejat
Ia baru menyadari adanya gempa setelah keramik rumahnya terasa bergerak. "Keramik nu didiukan jiga oyag (Lantai keramik yang diduduki terasa berguncang)," tuturnya di kediamannya, Rabu siang.
Getaran serupa dirasakan Cicih (65), warga Kampung Cirata Buangan, Desa Ciroyom, Kecamatan Cipeundeuy. Cicih merasakan gempa setelah selesai salat Subuh sekitar pukul 05.30 WIB lebih di kediamannya.
"Ieu mah rada ngancul (Seperti ada gerakan naik)," tuturnya. Meski terasa, Cicih tak panik. Soalnya, durasi gempa tak lama atau hanya hitungan detik.
Bangunan tempat bermukimnya pun tak mengalami kerusakan serta tanpa ada korban jiwa dan luka. Kampung Cicih diketahui berada tak jauh dari dam atau bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata.
Baca Juga: Bukan Kerusakan Lingkungan, Jokowi Ungkap Alasan Lain Penyebab Banjir di Kalimantan Barat