kievskiy.org

Warga Desa Mekar Laksana Hibahkan Lahan untuk Pembuatan Jalan

SEJUMLAH anak menyaksikan alat berat saat membuka lahan untuk pembuatan jalan alternatif.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
SEJUMLAH anak menyaksikan alat berat saat membuka lahan untuk pembuatan jalan alternatif.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA

SOREANG, (PR).- Sejumlah warga pemilik lahan di Desa Mekar Laksana Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung secara swadaya menghibahkan lahan untuk pembangunan akses jalan baru sepanjang 1.200 meter lebar 7 meter yang menghubungkan Desa Mekar Laksana dan Desa Bumiwangi. 

"Sebelumnya, lahan tersebut merupakan tegalan dan sebagian kebun dan sebagian lagi tanaman palawija," kata Camat Ciparay Yusup Supriatna di Ciparay, Senin 21 Oktober 2019.

Menurut Yusup, pembukaan jalan baru itu merupakan inisiatif warga di Kampung Cisalak dan Cihonje Desa Mekar Laksana, yang membutuhkan akses jalan alternatif yang menghubungkan di dua desa tersebut. 

"Saat ini, pembukaan jalan baru itu masih dalam pembangunan. Diharapkan, pembukaan lahan untuk akses jalan baru itu segera selesai," ujarnya.

Yusup mengatakan, jika pembukaan jalan baru itu sudah rampung dan saat ini masih dalam kondisi tanah, bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai jalan alternatif. 

"Dengan adanya akses jalan tersebut, masyarakat di Desa Mekar Laksana tak perlu lagi lewat kawasan Kota Ciparay yang hendak menuju Bandung atau sebaliknya, melainkan bisa memanfaatkan akses jalan alternatif tersebut," ucapnya.

Kemudahan akses

Menurutnya, pembangunan jalan alternatif itu bisa mengurangi kepadatan kendaraan di kawasan Kota Ciparay. 

"Masyarakat di Desa Mekar Laksana juga akan terbantu, khususnya para petani akan mendapatkan kemudahan akses jalan. Di antaranya mempermudah hasil pertanian menjadi cepat terjual," katanya.

Ia juga mengaku bangga dengan adanya partisipasi masyarakat yang cukup tinggi dalam pembangunan jalan tersebut. Pasalnya, mereka menghibahkan tanah tanpa ganti rugi secara finansial.
 
"Sekitar 50 pemilik tanah yang sudah menghibahkan lahan tersebut. Mereka tak mendapatkan ganti rugi secara finansial. Ini sebagai bentuk swadaya murni dan sabilulungan membangun jalan untuk kepentingan masyarakat luas," ungkapnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat