BANDUNG, (PR).- Penanganan dan pencegahan HIV/AIDS harus diperkuat di tingkat daerah.
Jawa Barat dipilih menjadi tempat puncak peringatan Hari HIV/AIDS karena dianggap memahami dan mengedepankan koordinasi di tingkat lokal untuk upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.
“Jawa Barat menjadi tempat puncak peringatan Hari HIV/AIDS karena pemerintah daerah memahami betul dan mengedepankan koordinasi di tingkat lokal untuk upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Kementerian Kesehatan RI, dr. Anung Sugihantono pada puncak peringatan Hari AIDS Sedunia di Bandung, Sabtu, 30 November 2019.
Baca Juga: Anak-anak dan Ibu Rumah Tangga Rentan Jadi Korban Penularan HIV-Aids, Puskesmas Harus Siap Melayani
Salah satu kegiatan pada puncak peringatan Hari AIDS sedunia, yang digelar di Lapangan Gasibu Kota Bandung. Dilakukan pembuatan rekor MURI Red Ribbon.
Pita terbesar itu terdiri dari minimal formasi 4.000 orang, yang juga mengikuti pemeriksaan HIV, bakti sosial, dan hiburan.
Anung menuturkan, Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember bertujuan untuk mengingatkan pentingnya peran dan komitmen negara-negara di dunia dalam upaya penanggulangan HIV AIDS.
Baca Juga: 97% Kasus HIV/AIDS di Cimahi Bermula dari Hubungan Seks
“Tema global Hari AIDS Sedunia tahun 2019 yaitu Communities Make the Difference. Tema ini dipilih karena dirasakan komunitas memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS. Komunitas memimpin dan mendukung pemberian layanan HIV, membela hak asasi manusia, mendampingi, dan mendukung rekan-rekan mereka. Mereka juga bekerja di akar rumput, memimpin dan berkampanye untuk memastikan bahwa respons AIDS tetap relevan,” ujar dia.
Masih dikatakan Anung, tema nasional untuk peringatan Hari AIDS Sedunia 2019 yaitu Bersama Masyarakat Meraih Sukses. Kementerian Kesehatan dan para mitra, kata dia, ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meraih sukses mencapai three zero pada tahun 2030.