PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong sinergi terwujudnya Jawa Barat sebagai provinsi berbudaya tangguh bencana (resilience culture province).
“Kita mengawali tahun 2020 ini dengan berita musibah (banjir). Kami (Pemerintah Provinsi Jawa Barat) menguatkan sebuah percepatan cetak biru Jawa Barat sebagai provinsi tangguh bencana atau Jawa Barat Resilience Culture Province (JRCP),” ucap Ridwan, Jumat, 7 Februari 2020.
Dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, kata dia, terdapat 20 daerah tergolong kelas risiko bencana tinggi.
Baca Juga: Pertama Kalinya Winter Break Dijalankan, Berikut Jadwal Liga Inggris Pekan 26 Bagian 1
Empat di antaranya yakni Cianjur, Garut, Sukabumi, dan Tasikmalaya, termasuk dalam lima besar risiko bencana tertinggi nasional.
Untuk itu, lanjut dia, program JRCP bertujuan menanamkan budaya pengurangan risiko bencana serta meningkatkan ketangguhan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga masyarakat dalam menghadapi bencana.
Ridwan Kamil menegaskan, cetak biru JRCP yang berisi enam fokus yakni Resilience Citizens, Resilience Knowledge, Resilience Infrastructure, Resilience Institution and Policy, Resilience Ecology, dan Resilience Financing akan dirilis pada tahun ini.
Baca Juga: Sebelum Jumatan, Bacalah Doa Saat Memasuki Masjid
Diharapkan, kata Ridwan melanjutkan, Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini bisa meniru Jepang urusan tanggap bencana.
Diakui Ridwan, sebanyak 8.664 kejadian bencana di Jawa Barat pada 2013 hingga 2019.