kievskiy.org

Dapat Oleh-oleh dari Jepang, Pemkot Bandung Akan Libatkan Warga dalam Memaksimalkan Pusat Daur Ulang

ILUSTRASI sampah.*
ILUSTRASI sampah.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bandung tengah bersiap mengoptimalkan Pusat Daur Ulang (PDU) eks tempat pembuangan akhir (TPA) Cicabe, Kecamatan Mandalajati. Tambahan tenaga personel termasuk bagian langkah mengoptimalkan kapasitas operasional PDU yang berada pada bangunan sekitar 400 meter persegi, dan memiliki kelengkapan peralatan pengolahan sampah. Warga setempat menjadi prioritas perekrutan personel tambahan. ‎

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung Sofyan Hernadi mengatakan, PDU itu termasuk fasilitas pengolahan DAS Citarum, prakarsa dari Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan. Warga setempat dilibatkan sejak PDU itu resmi beroperasi.

"Kami (Pemkot Bandung) siap melibatkan warga. Pelibatan warga atas aktivitas PDU sudah berjalan. Guna menunjang langkah pengoptimalan nanti, keterlibatan warga bakal semakin besar," kata Sofyan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: UMKM Jadi Penyelamat Ekonomi Indonesia di Saat Krisis Seperti Ini

Pengoptimalan kapasitas PDU merupakan salah satu oleh-oleh kunjungan Wali Kota, dan Ketua DPRD Kota Bandung ke Jepang. Dalam kunjungan tersebut, rombongan sempat mendatangi tempat pengolahan sampah bernama Ukishima Incineration Plant di Kawasaki, Prefektur Kanagawa, Jepang.

Saat ini, ucap Sofyan, pengolahan PDU eks TPA Cicabe, sekitar 4-5 ton sampah anorganik per hari. Sementara itu, kapasitas maksimal PDU, sekitar 40-50 ton sampah organik beserta anorganik per hari.

Sofyan memaparkan, langkah mengoptimalkan pengolahan sampah di PDU bukan mengaktifkan ulang TPA yang sudah tutup. Menurut dia, warga setempat tak keberatan akan aktivitas PDU.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta di Hari Valentine, Capricon Memerlukan Kesabaran untuk Hubungan yang Sempurna

"Sejumlah warga mengaku ingin terlibat. Secara umum, aktivitas PDU berupa pemilahan sampah yang berasal dari bank sampah, atau tempat pengolahan lainnya. Sampah yang telah melalui tahap pemilahan dipadatkan (press) dengan peralatan yang terdapat di PDU, kemudian dikirim ke pabrik pengolahan," tutur Sofyan.

Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga menyatakan, pemkot mesti bekerja sungguh-sungguh. Langkah-langkah pengolahan sampah yang cepat dan efektif sangat dibutuhkan.

Pemkot Bandung, menurut Awang, perlu belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Pelibatan masyarakat termasuk salah satu poin penting dalam menjalankan langkah pengolahan smapah yang cepat, dan efektif.

"Pemkot perlu membuat warga turut punya rasa memiliki akan proyek tersebut (pengoptimalan PDU)," ucap Awang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat