kievskiy.org

Kurang Koordinasi, Proyek Pipanisasi di Kabupaten Bandung Dikhawatirkan Turunnya Kualitas Trotoar

Proyek pipanisasi di Kabupaten Bandung.*
Proyek pipanisasi di Kabupaten Bandung.* /HANDRI HANDRIANSYAH/PR

PIKIRAN RAKYAT - Komisi C DPRD Kabupaten Bandung mengkhawatirkan proyek galian pipa Perumda Air Minum Kerta Raharja akan berdampak pada penurunan kualitas atau bahkan kerusakan pada troroar di sepanjang Jalan Terusan Al Fathu Soreang, Kabupaten Bandung. Hal itu diyakini akan berujung ada pembengkakan dan pemborosan anggaran untuk mengembalikannya seperti kondisi semula.

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung Yanto Setianto mengatakan, pembongkaran trotoar untuk proyek pipanisasi tersebut menunjukan kurangnya koordinasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bandung.

"Ini akibat kurangnya koordinasi. Saya pastikan ini yang terkahir kali terjadi di Kabupaten Bandung," ujarnya saat dihubungi, Minggu 1 Maret 2020.

Baca Juga: Warga Kemang Tanam 8.000 Pohon di Bantaran Sungai, Ridwan : Tahun ini, Akan Ubah 12.000 Ha Lahan Perkebunan Jadi Hutan

Menurut Yanto, Dinas PUTR sebagai OPD dan Perumda Air Minum Tirta Raharja sebagai BUMD sebenarnya sama-sama memiliki niatan yang baik. Dinas PUTR sudah membangun trotoar sebaik mungkin demi kenyamanan pengguna jalan, sedangkan Perumda Air Minum Tirta Raharja memasang jaringan pipa untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

"Hanya masalah koordinasi saja. Makanya kami akan dorong antara OPD dan BUMD untuk saling koordinasi. Jadi jangan saat menjalankan program malah tabrakan. Kalau sebelumnya progra mereka diekspose lebih dulu kan bisa lebih enak koordinasinya," kata Yanto.

Kurangnya koordinasi tersebut, kata Yanto, akhirnya membuat Perumda Air Minum Kerta Raharja harus membongkar trotoar yang sudah terlanjur dibangun oleh Dinas PUTR. Namun pembongkaran itu dikhawatirkan merusak atau menurunkan kualitas trotoar nantinya.

Baca Juga: Mantan Bupati Pandeglang Minta Kepala Desa Jadi Teladan Masyarakat

Meskipun nantinya trotoar tersebut akan dipasang kembali oleh Perumda Air Minum Tirta Raharja, Yanto khawatir kondisinya tidak akan seperti semula. "Takutnya nanti saat dibangun ulang kualitas trotoarnya tidak seperti semua yang dibangun oleh Dinas PUTR," katanya.

Oleh karena itu, kata Yanto, ke depan pihaknya akan segera meminta OPD dan BUMD yang memiliki program untuk segera diekspose. Sehingga, waktu pelaksanaan program antara OPD dan BUMD yang jadwalnya bersamaan bisa dikoordinasikan.

"Jadi tidak ada lagi cerita ada OPD yang membangun dan sudah bagus hasilnya. Eh pas setelah selesai dibongkar lagi untuk kepentingan yang lain," tutur Yanto.

Baca Juga: Hasil Studi Tunjukan Ubur-Ubur bisa Menyengat Korban tanpa Harus Menyentuhnya

Bongkar pasang trotoar untuk proyek pipanisasi tersebut, kata Yanto, memang sudah terlanjur dilakukan. Namun ia meminta agar Perumda Air Minum Tirta Raharja bisa mengembalikan trotoar seperti semula saat dibangun oleh Dinas PUTR.

"Ya walaupun butuh Dana lebih, mau tidak mau trotoar harus kembali seperti semula dengan kualitas seperti semula. Memang costnya lebih tinggi kalau pengerjaannya membongkar yang sudah jadi. Tapi itu harus dilakukan," kata Yanto.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat