PIKIRAN RAKYAT – Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK) RSUP dr Hasan Sadikin sudah penuh, dengan lima pasien dalam pengawasan Covid-19 yang tengah dirawat disana.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun meminta 52 rumah sakit untuk siaga meski saat ini diakui rumah sakit yang ada, ruang isolasinya rata-rata belum memenuhi persyaratan. Hal itu termasuk salah satu rumah sakit yang pada akhirnya mengirim pasien dalam pengawasan ke RSHS.
Baca Juga: Angka DBD Terus Menurun dalam 5 Tahun, Kadinkes Kota Cirebon Bersyukur
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti pada jumpa pers di Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), kawasan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 9 Maret 2020.
"Tapi saat ini dengan kondisi yang ada di 52 RSU di Jabar rata-rata ruang isolasinya belum memenuhi persyaratan ada yang belum punya ventilator, tapi tak punya tekanan negatif, ada yang negatif tapi tak punya pasien monitor yang lengkap. Jadi selanjutnya diperlukan upaya untuk melengkapi alat, tentu perlu waktu dan pembiasayaan," kata Berli.
Untuk RSHS sendiri, kata dia, kapasitasnya hanya lima.Namun sebenarnya enam karena satu rusak dalam pemeliharaan, dan yang lima tempat tidur tersebut ventilatornya kurang satu.
Baca Juga: Golkar Ganti Rekomendasi Calon Wakil Bupati Bekasi, 'Drama' pun Dimulai Kembali
Sementara untuk rumah sakit swasta, sambung Berli, sementara ini belum mendapat konfirmasi dari RS Swasta tentang kesediaan untuk memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19.
"Kalau ruang isolasi dan icu di RS swasta pasti ada dan mungkin lebih representatif," ujar dia.
Pasien PDP Corona asal Garut