PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan dana tanggap darurat guna memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan untuk ruang isolasi di rumah sakit daerah.
Hal itu dilakukan guna memastikan kesiapsiagaan rumah sakit di Jabar dalam menghadapi paparan Covid-19 yang saat ini, masih minimal atau jauh dari ideal.
Seperti tidak adanya ventilator ruangan dan minimnya alat pelindung diri (ADP).
Baca Juga: 43 Tokoh Berjasa Dapat Penghargaan dalam Peringatan HUT Ke-23 Kota Bekasi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan kebutuhan peralatan kesehatan yang dibutuhkan.
"Kita sedang siapkan, sedang direkap, permintaan terbesar alat perlengkapan keamanan ya, yang kaya jas hujan itu, sedang kita data. Alokasinya dari anggaran tak terduga (APBD Jabar)," kata Ridwan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bat, Selasa, 10 Maret 2020.
Untuk diketahui dana tanggap darurat di Jabar untuk 2020 sebesar Rp 25 miliar, sementara sudah terpotong oleh darurat banjir awal tahun lalu sebesar Rp 7 miliar.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan, pihaknya hanya membantu gubernur untuk persyaratannya saja.
Kemudian dari sisi jenis alat, jumlah yang akan disitribusikan dan surat-surat yang mendukung kenapa arus diadakan dengan anggaran tak terduga.