kievskiy.org

RS Al Islam dan RS Al Ihsan Diusulkan Jadi Rumah Sakit Alternatif untuk Pasien Corona

ILUSTRASI petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien virus corona di ruang isolasi.*
ILUSTRASI petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien virus corona di ruang isolasi.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta menyiapkan rumah sakit alternatif untuk menangani virus corona selain Rumah Sakit Hasan Sadikin.

Dewan Profesor Universitas Padjadjaran (Unpad) mengusulkan Rumah Sakit Al Islam dan Rumah Sakit Al Ihsan menjadi rumah sakit alternatif penanganan pasien virus corona.

Perumus Usulan Dewan Profesor Unpad Tarkus Suganda mengatakan, RS Al Islam dan RS Al Ihsan dapat menjadi alternatif penanganan pasien corona karena memiliki fasilitas yang cukup lengkap.

Baca Juga: Kota Bogor Terapkan Pembatasan Sosial Skala Besar, untuk Memutus Penyebaran Wabah Covid-19

Meski demikian, beberapa hal perlu dilakukan, salah satunya perekrutan tenaga kesehatan.

Unpad bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi telah memberikan pelatihan tenaga kesehatan yang dibutuhkan berupa relawan perawat.

Selain itu, kebutuhan alat pelindung diri perlu disediakan bagi tenaga medis di rumah sakit alternatif penanganan pasien virus corona.

Baca Juga: Ashanty Bagikan Foto Lawasnya dengan Anang, Maia Estianty: Ternyata Dulu Kurus ya

Beberapa hal lain perlu dipertimbangkan dalam penunjukan rumah sakit alternatif, yakni kesiapan pembuangan limbah medis dan penolakan masyarakat sekitar rumah sakit.

Oleh karena itu, perlu sosialisasi kepada masyarakat terkait penanganan virus corona.

Dewan Profesor Unpad juga mengusulkan kepada Pemprov Jabar agar membuat rumah sakit baru khusus penanganan pasien corona di hotel atau tempat lain seperti penggunaan Wisma Atlet di Jakarta.

Baca Juga: Tangani Covid-19, Pemprov Jabar Bersinergi dengan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta

"Bisa juga mengembangkan rumah sakit yang sedang dibangun, seperti RS Edelweiss, sebagai rumah sakit penanganan pasien virus corona," ujar Tarkus dalam siaran pers yang diterima "PR", Selasa 31 Maret 2020.

Perlindungan tenaga kesehatan di rumah sakit dengan alat pelindung diri standar juga perlu disediakan. Pemprov Jabar perlu memetakan junlah tenaga kesehatan yang menangani pasien corona sehingga dapat mengetahui jumlah kebutuhan alat pelindung diri.

Pemprov perlu mencari tempat pembuat APD yang selama ini diketahui diekspor ke Tiongkok. Pemerintah dapat melakukan pendekatan agar produksinya diprioritaskan untuk tenaga media di Jawa Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat