kievskiy.org

Direktur Rumah Sakit Terkemuka di Haiti Diculik di Tengah Wabah Corona, Staf Tolak Pasien Baru

SEORANG anggota Angkatan Bersenjata Republik Dominika menutup gerbang di perbatasan antara Malpasse, di Haiti, dan Jimani, di Republik Dominika, seperti yang terlihat dari Malpasse, Haiti, Selasa 17 Maret 2020. Haiti telah menunda penerbangan dari Eropa, Amerika Latin dan Kanada dan melaksanakan pembatasan di perbatasan negara untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19).*
SEORANG anggota Angkatan Bersenjata Republik Dominika menutup gerbang di perbatasan antara Malpasse, di Haiti, dan Jimani, di Republik Dominika, seperti yang terlihat dari Malpasse, Haiti, Selasa 17 Maret 2020. Haiti telah menunda penerbangan dari Eropa, Amerika Latin dan Kanada dan melaksanakan pembatasan di perbatasan negara untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19).* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Insiden melibatkan tenaga medis terjadi di Haiti di tengah perang melawan corona dan lonjakan kekerasan geng.

Direktur salah satu rumah sakit terkemuka Haiti diculik pada Jumat 27 Maret 2020 sehingga memicu staf untuk menolak pasien baru sebagai aksi protes saat negara miskin itu bergelut dengan wabah virus corona di tengah peningkatan kekerasan geng.

Ahli bedah dr Jerry Bitar diculik tak lama setelah ia berangkat dinas ke Rumah Sakit Bernard Mevs dari kediamannya di ibu kota, kata asisten administrasi rumah sakit Carla Puzo kepada Reuters.

Baca Juga: 9 Aturan sebelum Masuk Rumah Usai Bepergian saat Pandemi COVID-19

Kasus penculikan untuk meminta uang tebusan melonjak drastis tahun ini di tengah krisis ekonomi dan politik Haiti, yang menurut Bank Dunia merupakan negara termiskin di Belahan Barat.

Pada Januari saja, polisi memastikan terjadi 15 kasus penculikan.

Kelompok penjahat tampak beraksi tanpa pandang bulu, korbannya mulai dari anak-anak sekolah, anggota parlemen, pengusaha hingga petugas bantuan asing.

Baca Juga: Bagi Pengalaman Dokter Tiongkok Tangani Corona, Jack Ma-Alibaba Rilis Pedoman Digital Tenaga Medis

"Untuk saat ini staf rumah sakit memutuskan untuk tidak menerima pasien baru," kata Puzo. "Kami akan terus mengawasi mereka yang berada di rumah sakit."

Para warga berkumpul di depan rumah sakit untuk menunjukkan solidaritas kepada Biter, yang menjalankan fasilitas tersebut bersama saudara kembarnya. Sementara itu, para anggota staf meneriakkan seruan bagi pembebasan pimpinan mereka. Media Haiti juga mendesak para bandit agar membebaskan Bitar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat