kievskiy.org

Tuai Kecaman, Sebuah Pedoman di AS Sebut Pasien Virus Corona dengan Down Syndrom Bukan Prioritas

Seorang wanita penderita down syndrom bekerja sebagai guru TK di Argentina.*
Seorang wanita penderita down syndrom bekerja sebagai guru TK di Argentina.* /AFP/DIEGO LIMA

 

PIKIRAN RAKYAT - Orang-orang penyandang disabilitas seperti down syndrome, autisme dan cerebral palsy (kelainan gerak) dibiarkan meninggal karena adanya pedoman baru tentang siapa yang harus diprioritaskan oleh dokter.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Metro, pendukung disabilitas di Amerika Serikat mengecam pedoman itu dan mengatakan mereka telah diganggu oleh panduan yang diterbitkan di negara bagian Alabama itu.

Pedoman baru itu dikatakan membatasi ventilator yang digunakan pasien penyandang down syndrom.

Baca Juga: Rapper Mark Wahlberg Donasikan iPad untuk Pasien COVID-19 

Pedoman itu diterbitkan oleh pejabat Alabama dan mengatakan orang dengan keterbelakangan mental yang parah, dimensia lanjut atau cedera otak traumatis parah adalah kandidat yang buruk atau tidak mungkin mendapat dukungan ventilator.

Wilayah AS lainnya yakni Washington dan Arizona juga mengeluarkan pedoman serupa, petugas medis di sana diinstruksikan untuk mengalokasikan sumber daya untuk pasien yang kebutuhannya lebih besar atau yang lebih cenderung menghasilkan hasil positif karena sumber daya terbatas.

Kelompok-kelompok advokasi disabilitas kini telah mengajukan aduan terhadap Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS).

Baca Juga: Penyerang Persib Wander Luiz Positif Corona, Begini Reaksi Robert Alberts 

Mereka meminta klarifikasi lebih lanjut terhadap pedoman yang kabur tersebut dan mencari jaminan untuk orang-orang cacat tak akan didiskriminasi ketika mendapat perawatan darurat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat