kievskiy.org

Jeritan Hati Sopir Angkot, Sehari Cuma Dapat Rp 10.000 Imbas Virus Corona

ANGKOT di Cimahi.*
ANGKOT di Cimahi.* /RIRIN NF/PR

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah angkutan umum di Kabupaten Bandung Barat mengalami sepi penumpang sejak adanya kebijakan kerja di rumah (work from home) untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan yang signifikan bagi para sopir angkot.

Ukri (37), sopir angkot Jurusan Lembang-St Hall Bandung mengatakan, pendapatannya turun drastis hingga 80 persen pascamewabahnya virus Corona/Covid-19.

"Biasanya, saya dapat Rp 100.000/hari. Sekarang, hanya dapat uang antara Rp 10.000-Rp 20.000 sehari," katanya, Minggu 12 April 2020.

Baca Juga: Ceritakan Kisahnya Bersama Glenn Fredly, Dewi Perssik: Orang Lain Hujat Aku, Dia Positif

Menurut dia, teman-temannya sesama sopir angkot sudah tidak beroperasi lantaran sepinya penumpang. Namun dirinya masih turun ke lapangan untuk menarik angkot lantaran tidak punya pekerjaan lain.

Ia berharap, pandemi Covid-19 yang terjadi ini bisa segera berakhir, sehingga ia dan sopir lainnya bisa kembali beraktivitas secara normal.

"Tentu ingin segera berakhir. Kalau begini terus, bisa menderita saya. Soalnya harus bayar kontrakan dan kasih makan anak istri," ujarnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Harga BBM Turun 50 Persen di Tengah Pandemi Virus Corona

Kepala Bidang Teknik dan Prasarana pada Dinas Perhubungan Bandung Barat Ahmad Fauzan mengungungkapkan, saat ini operasional angkot masih berjalan seperti biasa. Namun, jumlahnya jauh berkurang seiring dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat.

Menurut dia, penurunan operasional angkot di Bandung Barat mencapai 50 persen yang berasal dari berbagai trayek.

"Pada saat ini operasional angkot sudah berkurang dengan sendirinya mengingat aktivitas masyarakat juga sudah berkurang. Paling 50 persen yang beroperasi di jalan," katanya.

Baca Juga: Antisipasi Gelombang Kedua Wabah Corona, AS Akan Gelar Tes Antibodi

Untuk memberikan ketenangan bagi sopir dan penumpang di tengah wabah Covid-19, pihaknya gencar melaksanakan penyemprotan disinfektan pada seluruh angkot serta membagikan masker. Selain itu, pihaknya juga memberikan masker dan hand sanitizer bagi para juru parkir.

Penyemprotan disinfektan di antaranya telah dilakukan di terminal Padalarang, Cisarua, Lembang, dan Parongpong. Menurut dia, penyemprotan di terminal dan angkot ini memang perlu dilakukan karena virus tersebut bisa menyebar di mana saja.

"Di sektor Perhubungan, ini tanggungjawab kami untuk mencegah itu semua. Salah satunya dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan," ucap Fauzan.

Sementara itu, berdasarkan data Dishub KBB, jumlah kendaraan yang melaksanakan registrasi (izin trayek), tercatat ada 813 unit yang izin trayeknya masih aktif, sedangkan 939 izin trayeknya sudah tidak aktif. Dari total 31 trayek angkutan umum di KBB, hanya sekitar 15 trayek yang aktif.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat