PIKIRAN RAKYAT – Harga jengkol di wilayah tatar galuh Ciamis lebih mahal dibandingkan harga daging ayam. Saat ini harga buah dengan aroma khas tersbut mencapai Rp 50.000 per kilogram.
Pantauan di Pasar Manis yang merupakan pasar tradisional terbesar di tatar galuh Ciamis, Minggu 3 Mei 2020, harga jengkol tersebut bervariasi sesui dengan ukuran.
Selain jengkol yang masih ada kulit, sebagain pedagang juga menyediakan jengkol yang sudah dikupas.
Baca Juga: Terdampak Pandemi, Harimau dan Singa di Kebun Binatang Lembang Ikut Puasa
Jengkol dengan nama latin Archidendron pauciflorum berukuran paling besar harganya mencapai Rp 50.000 per kilogram, sedangkan ukuran yang lebih kecil lebih murah. Sementara itu harga daging ayam broiler (BR) masih berkisar Rp 32.000 – Rp 34.000 per kilogram.
“Sekarang jengkol (harganya) jeluh lebih mahal dibanding daging ayam. Sampai Rp 50.000 untuk ukuran paling besar, sedangkan yeng lebih kecil lebih murah. Sebelumnya harga jengkol hanya berkisar R 25.000 – Rp 30.000 per kilogram,” tutur Nunu, salah seorang pedagang jengkol di Pasar Manis Ciamis.
Dia mengungkapkan naiknya harga jengkol disebabkan karena mulai langka.
Sebagian besar jengkol yang dijualnya berasal dari Lampung. Sedangkan jengkol lokal, belum memasuki masa panen.
Baca Juga: Bodi Koyak hingga Tak Terbentuk, ini Penampakan Supercar yang Kecelakaan di Tol Jagorawi
“Dalam kondisi sekanag ini, musim virus corona, transportasi juga sulit, apalagi antar pulau. Akibatnya jengkol menjadi sedikit. Otomatis harga naik,” katanya.