kievskiy.org

Jelang Lebaran, Ridwan Minta Kepolisian dan TNI Menegakkan Pengawasan Pergerakan Masyarakat

Ilustrasi - Petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi melakukan pengecekan suhu tubuh pengendara di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, dalam rangka penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) perdana, Rabu , 15 April 2020.*
Ilustrasi - Petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi melakukan pengecekan suhu tubuh pengendara di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, dalam rangka penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) perdana, Rabu , 15 April 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pihak Kepolisian maupun TNI untuk menegakkan pengawasan pergerakan masyarakat di jalan maupun fasilitas umum jelang lebaran Idul Fitri pekan ini. Pasalnya saat ini sudah terasa adanya peningkatan kegiatan masyarakat. 

Untuk diketahui, saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi akan berakhir Rabu dan dilanjutkan dengan PSBB tingkat provinsi secara proporsional. 

Baca Juga: Kota Cimahi Masih Zona Merah Jelang Berakhirnya PSBB, Ajay Tegaskan Pembatasan Tetap Dilakukan

"Yang harus diwaspadai adalah, pergerakan lalu lintas turun bahkan sempat di 20 persen sekarang rata-rata di 30%. Tapi ada peningkatan di 3 hari terakhir mendekati angka 40 persen lagi," kata Ridwan usai memimpin rapat koordinasi Gugus Tugas di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 18 Mei 2020. 

Dengan demikian, kata dia, pihaknya meminta kepada Polda dan Kodam melakukan siaga satu minggu ini. "Siaga satu minggu ini, dari sekarang sampai hari minggu kemungkinan lebaran, karena potensi lalu lintas akan naik," ucap dia. 

Baca Juga: Berjuang Untuk Mudik, Pemudik Asal Pangandaran Sempat Kena Tipu

Dari hasil monitor pemerintah, dalam satu dua hari orang belanja berbondong-bondong di pasar dan di berbagai tempat. "Jangan sampai keberhasilan Jawa Barat pada PSBB ini akan terganggu oleh dinamika menjelang lebaran," ucap dia. 

Adapun salah satu keberhasilan PSBB Jabar saat ini adalah menurunnya jumlah kasus harian, di mana pada bulan April lalu muncul 40#! kasus perhari. Kini, kasus turun menjadi 21-an kasus perhari. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat