kievskiy.org

Berjuang Untuk Mudik, Pemudik Asal Pangandaran Sempat Kena Tipu

Dengan kebijakan Pemerintah Kab Pangandaran untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, pemudik yang masuk di perbatasan dilakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Test dan menjalani isolasi ditempat khusus selama 14 hari.*
Dengan kebijakan Pemerintah Kab Pangandaran untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, pemudik yang masuk di perbatasan dilakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Test dan menjalani isolasi ditempat khusus selama 14 hari.* /AGUS KUSNADI/KP

PIKIRAN RAKYAT - Dengan tidak adanya aktivitas pekerjaan dan sulitnya untuk mencari pekerjaan di daerah perantauan saat Pandemi Covid-19 ini, pemudik memilih untuk pulang ke kampung halamannya.

Seperti yang dialami Raiman (44) pemudik asal Dusun Julang RT 21 RW 9 Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Dirinya sudah lama bekerja sebagai kuli bangunan di daerah Sunter Jakarta dan memutuskan pulang ke kampung halamannya setelah selama satu minggu menganggur karena adanya Pandemi Covid-19.

"Ya buat apa di Jakarta, apalagi anak saya ada di kampung," ujar Raiman saat diwawancarai, Senin, 18 Mei 2020.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Tercepat di Asia Tenggara

Menurut Raiman, sejak alat transportasi umum diberhentikan, banyak pihak-pihak yang menawarkan jasa travel melalui jalur telepon. Bahkan dirinya sempat terkena tipu oleh pihak yang mengaku dari jasa travel dan menawarkan kepada dirinya dengan tarif Rp 700.000 perorang.

"Kan kalo pesen travel itu harus bayar DP dulu dengan cara ditransfer. Waktu itu saya harus transfer RP 400.000, tapi ditunggu-tunggu sampe 4 hari gak datang-datang travelnya, malahan ditelpon pun sudah tidak aktif lagi ditelponnya," ujar Raiman.

Tidak hanya sampai disitu, perjuangan untuk sampai ke kampung halamannya pun Raiman kembali merogoh sakunya kembali untuk membayar travel sebesar Rp 700.000 perorang. Dan sampai di Pangandaran hari Minggu, 17 Mei 2020 malam.

Baca Juga: Baznas Terima Dana Infak Rp 15 per Liter dari Hasil Penjualan AMDK

"Saya bersama 6 orang temen satu kerjaan berhasil sampai ke Pangandaran. Itupun harus menjalani isolasi khusus selama 14 hari," ujarnya, seraya dirinya mengatakan, hingga saat ini belum sempat bertemu dengan anak istrinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat