PIKIRAN RAKYAT - Aparatur Sipil Negara, TNI, atau polisi bakal bertugas mengawasi pelaksanaan standar protokol kesehatan saat mal mulai kembali beroperasi di tengah masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau kenormalan baru. Pemerintah Kota Bandung menyosialisasikan hal itu kepada tiap-tiap pengelola mal saat mengadakan pemantauan kesiapan menghadapi AKB.
Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung --melalui Pemkot Bandung-- memantau kesiapan 23 mal di Kota Bandung dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan dan standar protokol kesehatan. Berdasarkan jadwal, tim dari gugus tugas memantau mal-mal tersebut pada 2-5 Juni 2020.
Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna beserta jajarannya kembali mengadakan pemantauan di beberapa mal pada Rabu 3 Juni 2020. Berdasarkan hasil pemantauan pada Rabu dan Selasa 2 Juni 2020, pihaknya mengapreasi inovasi pengelola mal ihwal tata pengaturan aktivitas pengunjung, maupun penyediaan fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: Pengeboman Proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung Kembali Terjadi
"Beberapa mal yang sudah dipantau menunjukkan kesiapan baik. Bahkan, sangat siap. Hanya, masih perlu ada sedikit peningkatan pada aspek tertentu. Arahan dari pihak asosiasi (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia) telah membangun kesiapan pengelola saat mulai kembali beroperasi nanti," ucap Ema sesuai melaksanakan pemantauan, Rabu 3 Juni 2020.
Persiapan pengelola mal yang berada di Pasirkaliki, ucap Ema, termasuk salah satu contoh baik. Pengecekan suhu tubuh bagi tiap-tiap individu yang memasuki mal tersebut menggunakan alat berteknologi mutakhir. Pemasangan tanda acuan bagi pengunjung guna menerapkan Physical Distancing (jaga jarak fisik) sudah bagus.
Baca Juga: Sambut Era The New Normal, Objek Pariwisata di Banyumas Berbenah
"Pengelola mal tersebut pun siap membagikan brosur berisi panduan bagi pengunjung perihal tata cara berbelanja dengan memenuhi standar protokol kesehatan pada masa AKB. Pengelola mal lain bisa mencontoh langkah itu," tutur Ema.
Ema menyampaikan, mal tersebut terdapat di dalam kawasan perbelanjaan. Pemegang otoritas mal berbeda dengan yang skala kawasan. "Persiapan pemegang otoritas kawasan yang masih perlu peningkatan," ucap Ema.
Membarengi kesiapan pengelola mal, Ema mengatakan, ada personel yang mengawasi aktivitas setempat . "Sembari memantau kesiapan, kami menyosialisasikan perihal itu kepada pengelola mal," ucap Ema. ***