kievskiy.org

Kota Bandung Zona Kuning Covid-19, Begini Pelonggaran yang Berlaku untuk Bidang Olahraga

WARGA berolahraga di Taman Bandung Juara, Jalan Supratman, Kota Bandung, Jumat, 5 Juni 2020. Sarana olahraga di Kota Bandung rencanananya akan kembali dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional berakhir pada 12 Juni 2020 mendatang.*
WARGA berolahraga di Taman Bandung Juara, Jalan Supratman, Kota Bandung, Jumat, 5 Juni 2020. Sarana olahraga di Kota Bandung rencanananya akan kembali dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional berakhir pada 12 Juni 2020 mendatang.* /ADE BAYU INDRA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Program latihan para atlet Kota Bandung mesti tetap berjalan dengan penerapan protokol kesehatan sesuai standar.

Namun, kompetisi olah raga untuk sementara tidak boleh digelar di Kota Bandung  demi menghindari penyebaran virus corona Covid-19.

Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam kunjungan kerjanya ke Sekretariat KONI Kota Bandung, Jumat, 5 Juni 2020.

Baca Juga: Hampir 2 Bulan Usai Kepergian Glenn Fredly, Tiap Pagi Mutia Ayu Ajak Putrinya 'Menyapa' sang Ayah

Menurut Yana, pelonggaran pembatasan terkait menurunnya tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Bandung dapat dimanfaatkan KONI Kota Bandung dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung untuk perencanaan aktivitas olah raga dengan standar pencegahan penyebaran corona.

"PSBB di Kota Bandung masih berlangsung, kita masih zona kuning. Menurut protokol kesehatan provinsi, sudah boleh melonggarkan aktivitas yang potensi penyebaran coronanya memang rendah. Maka sekarang Dispora dan KONI Kota Bandung perlu segera mengkaji, cabang olah raga apa saja yang bisa menggelar aktivitas dengan ketentuan 30 persen partisipan dan tentunya tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19," kata Yana Mulyana.

Namun dia menegaskan, untuk sementara, penyelenggaraan kompetisi olah raga masih dilarang.

Baca Juga: Bus Tim Benfica Jadi Sasaran Aksi Kriminal, Dua Pemain Terluka

Pasalnya, kompetisi cenderung akan menarik penonton bahkan menimbulkan kerumunan sehingga rentan terjadi penularan virus corona.

"Jangan dulu kompetisi, latihan saja dan dilakukan di ruang terbuka. Kompetisi untuk cabor apapun pasti mengundang kerumunan, mengabaikan physical distancing  dan akan sulit membatasi 30 persen kapasitas penonton, pengawasan harus lebih ekstra," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat